AS | O2

177 9 0
                                    

˚˖𓍢ִ໋🌷͙֒✧˚.🎀༘⋆

───────────────────────────────────

"Cepat ikut saya, Ning Fira" ucap Faiz menaikkan suaranya membuat khansa kaget,bahkan bukan kaget lagi

"HAAH?! " kaget khansa

"Gus Faiz! " ucapnya

"hm? " tanya Faiz

"k-kenapa Gus tau panggilan itu? " tanya khansa

"Cepat ikut saya, atau hukuman saya tambah? " jawab Faiz mengalihkan

"Jawab dulu" ucap khansa

"saya hitung sampai 3,jika kamu tetap diam disitu, saya benar benar tambahkan hukumanmu,dan melaporkan kamu ke ustadzah yang hari ini mengajar di kelasmu" ancam Faiz

"Gus, tap -"

"satu"

"Jawab dulu dong, Gus"

"dua"

"aish, nyebelin! "

"tiga"

"yaudah iya, ini ngikut" final khansa, daripada ia mendapatkan hukuman yang berlipat, mending ia menuruti apa kata Gus nya itu.

sudut bibir Faiz sedikit naik keatas melihat kelakuan khansa di hadapannya tadi.

FLASHBACK ON

1 minggu yang lalu

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam, anak bunda udah sampe, sini nak, duduk dulu" ucap sarah

"iya bunda" ucap faiz sambil menyalami tangan sarah

"bunda, Faiz langsung ke kamar aja, ya?" ucap Faiz

"yaudah, istirahat dulu, barang barangnya biar disimpan dulu disini" ucap sarah

"yaudah, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

─────

"ada apa mbah? abi?" tanya Faiz

pasalnya sehabis makan malam tadi, Faiz dipanggil ke ruang tengah untuk bertemu dengan Ahmad dan hariz.

"faiz" ucap Ahmad mengawali pembicaraan

"naam, mbah" jawab Faiz

"sekarang umurmu sudah 20 tahun, apa tidak sebaiknya kamu menikah, le?" ucap Ahmad membuat Faiz terbelalak kaget, sontak Faiz pun melihat ke arah hariz,dan hanya diberikan sebuah anggukkan.

"Faiz belum berfikir untuk menikah ,mbah. Faiz rasa ini masih terlalu muda" ucap Faiz

"mbah ingin melihat kamu menikah, le" ucap Ahmad

Faiz kaget, bagaimana tidak? ia melirik sang ayah, berharap akan mendapat jawaban, namun nihil, hariz hanya diam saat dirinya dilirik oleh Faiz.

𝐀 𝐒𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang