15.☆

3.4K 132 40
                                    

Tok tok tok

"Siapa ya?" Saat-saat lagi berdua doang bersama sahabatnya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Awan

"Bunda nak" Bales bunda dari luar

Mengangguk-angguk sambil menjawab "Oh masuk aja"

Bunda Elly sama Ayah Arlino pun masuk, Perubahan wajah Awan tampak jelas kalau Awan tak mau melihat Ayahnya

"E-eh... Bunda, Ayah" Celetuk Awan

"Keadaan mu gimana nak? Apa kata dokter?" Tanya Bunda Elly sambil mengusap rambut Awan

"Kata dokter Awan gak boleh di ajak kemana-mana Tan, Harus banyak istirahat supaya pulih" Sania jawab pertanyaan Tante Elly

"Dengerin nak gak boleh kemana-mana dulu sebelum kamu pulih. Nanti habis kamu udah dibolehkan untuk pulang kamu jangan sekolah dulu, Lewat online ya biar kamu nggak sakit lagi" Bunda Elly menasehati putrinya tersebut biar putrinya tidak berbuat yang lebih-lebih sebelum keadaan nya membaik

"Baik Bund" Mengangguk pasrah jika kalo Bunda nya sudah berucap begitu

"Noh Wa dengerin jangan ngeyel" Laut menambahkan komentar

"Iyee"

"Ayah sama Bunda bawa buah-buahan untuk kamu, Dimakan ya nak" Meletakkan keranjang buah tersebut

"Iya" Awan jawab singkatnya

Laut yang sudah merasa Awan sudah baikkan karena ada orang tuanya pun memberi kode kepada Sania

Kode Laut dari mata menatap Sania beralih natap kedua orang tua Awan

Sania yang mengerti kode dari Laut pun buka suara kembali

"Tante, Om kita berdua pamit pulang" Mengangkat tas ranselnya tersebut

"Iya Tan, Om Laut juga mau berpamitan pulang mamah aku sudah chat aku suruh pulang" Ujar Laut kembali sama dengan Sania

"Iya. Terimakasih ya nak Laut dan nak Sania mau mengurus Awan waktu kemarin-kemarin" Bunda Elly tersenyum atas tanda terimakasih buat Laut dan Sania

"Iya Tan masama, Kalau begitu kami pamit pulang" Ucap mereka berdua bersalaman pada Ayah Arlino dan Bunda Elly

Selepas tersebut mereka keluar dari ruang inap Awan

Gimana dengan Langit dan temen-temennya? Mereka berempat sudah balik kerumah masing-masing

Sebelum mereka berempat memutuskan untuk pulang Langit bersikeras untuk mau nemeni Awan tapi Sania dan Laut menolak secara halus dan pelan

Flashback

"Gua mau temeni Awan disini, Kalian bertiga mau pulang yodah pulang gua mau temeni adek gua" Keras Langit menolak buat ajak pulang

"Lang Wawa sama kita berdua. Kalian pulang lah pasti kalian cape ngehabis beli barang-barang buat Awan untuk di rs" Sania berbicara pelan kepada Langit yang masih bersikeras mau nemeni Awan

"Gua bilang enggak ya enggak!" Suara Langit mulai tinggi, Disitu Awan sedikit takut saat nada tinggi kembali terdengar dikupingnya

Awan tutup kuping dengan rapet-rapet

Laut melihat Awan mulai ketakutan sama suara Langit yang barusan pun memeluk Awan

"Langit! Udah lo pulang jangan keras kepala. Liat Awan ketakutan gara-gara suara lo" Laut menatap tajam wajah Langit

"Wan b-bukan itu.." Suara Langit bergetar melihat Awan ketakutan

"Gua pulang, Besok gua kesini lagi untuk jenguk Awan" Ucap Langit

He's Past Is Back [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang