18.☆

2.5K 99 36
                                    

2 jam Awan menunggu kembali Bumi di tempat makan, Tapi tidak kunjung datang

Dengan makanan ramenya tinggal sedikit Awan langsung meninggalkan restoran nya, Yah memang sekalian di bayar langsung oleh Bumi biar gak ribet kalo kita main tinggal pergi

Tik.. tik.. tik.. tik

Tubuh mungil tetapi tinggi pun menatap deras hujan

Awan sedikit kebingungan buat pulang karena tidak ada orang yang ia kenali saat itu, Handphone smartphone nya tinggal 15 persen baterainya

"Bumi lo dimana?, Gue nungguin lo disini, Bumi besok sekolah gue gak mau gak masuk lagi" Lirihnya saat ia menutupi kuping karena ada petir

Tidak ada cara lain Awan nekat mencari taxi yang harus ia tumpangi buat pulang, Segera Awan menaro tasnya di atas kepalanya sembari berlari untuk mencari taxi

Jgerr.. jgerrr.. jger

Gemuruh petir yang bikin Awan semakin takut tapi nekat nya gak mundur

Beberap menit Awan nemu taxi kearahnya dengan cepat Awan memberhentikan taxi tersebut dan sulut masuk kedalam

"Pak jl.indahmasalalu ya! " Ucap Awan yang menahan menggigil ditubuhnya

Sepanjang jalan Awan meniup tangannya dan menggenggam kuat buat dinginya hilang

"Bangsat gue lupa gak bawa jaket punya bang Langit! Shit besok gue keknya gak masuk lagi!" Awan menatap jendela dan mengumpat dengan marahnya, Sebaliknya mata Awan membendung air yang akan terjun dari kelopak mata

"Grrrr hari-hari selalu lelah, Apa gue kuat sama masalah yang selalu datang? YaAllah.." Meraung Awan begitu lirih sangat lirih, Bibir Awan getar saat hatinya ngebatin seperti tadi

Tanpa di sadar kini Awan telah sampai dirumah saat dia bengong natap lurus jalanan

"Makasih mang." Ucap Awan lalu lari lagi masuk kedalam rumahnya

Saat Awan masuk kerumah ia mendengar orang lagi berantem

Crack crack crack!

"Suara pecah? Sepertinya berasal dari kamar Bunda dan Ayah" Dengan penasarannya Awan berjalan cepat kearah kamar Ayah sama Bundanya

Awan melihat celah dikit dari pintu kamarnya, Awan mengintip dari celah pintu itu

Pov Elly dan Arlino

"Mas! Kenapa tadi kamu membela anak dari Viora?! Kamu diam saja saat Awan di tuduh seperti tadi!!" Teriak Bunda Elly dengan sarkas menatap Ayah Arlino

Ayah Arlino natap dalam kepada Bunda Elly natap dalamnya berbeda tidak seperti biasanya

"Saya juga berhak atas pembelaan dari anak saya! Dan siapa tau foto yang di kasih tau sama Kiara bener! Saya disini yang berhak semuanya Elly!" Mencengkram kasar tangan Bunda Elly

Bunda Elly meringis kesakitan saat suaminya mencengkram kasar ke tangannya, Ini bukan Arlino yang saya kenal pikir Bunda Elly

"Aww, Sakit! Lepaskan cengkraman mu mas! Kalau Awan melihat berantem kita gimana?!" Ucap Bunda Elly was-was takut Awan mengetahui kalau orang tuanya berantem

"Awan gak akan tahu! Sekarang kamu nuruti suami mu, Dan selalu memihak kepda saya! Inget itu!" Ucap Ayah Arlino bergegas pergi dari tempatnya

Bunda Elly tidak tau harus berbuat apa, Antara percaya dan tidak percaya oleh foto dari Kiara, Dirinya tidak akan mengejarkan anaknya berbuat seperti keji itu. Bunda Elly sangat tau soal sifat Awan

Berbeda dengan Ayah Arlino yang kurang tau tentang anak perempuan nya dan sifat nya. Jadi Ayah Arlino lebih bisa di bohongkan sama seseorang

Awan yang masih berada di pintu pun langsung pergi ke kamar, Bukan kamar dirinya tapi kamar khusus buat ia, Yang cuman tau yaitu Bibi Neli

Art rumah Awan dan mengurus Awan dari kecil sampai sekarang

Pov End

Awan memasuki kamar rahasia miliknya, Awan menangis sejadi-jadinya hal buruk menimpa dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan memasuki kamar rahasia miliknya, Awan menangis sejadi-jadinya hal buruk menimpa dirinya

Awan gak kebayang betapa sakit dan cape dirinya disaat masalah datang sekaligus, "Ini kah ujian mu? " Renungnya dan menatap kosong tembok warna putih tersebut

"Ada apa terjadi sama masalah kedua orang tua gue dulu? Sampai permasalahan nya kena ke gue?"

"Lio.. Indra.. dan Bang Langit gue sekarang butuh pelukan hangat kalian" Desis lirih, Sekarang hujan semakin deras dan lama kelamaan mata Awan mengantuk

Karena gak kuat Awan menidurkan dirinya ke kasur jangan lupa sama mata yang membengkak itu


Bersambung....

OKAY GUYS BEGIMANA PART KALI INI?? SEDIH BAHAGIA? MAAF BARU BISA UP SEKARANG, JANGAN LUPA BUAT MAMPIR KE INSTAGRAM KU YAITU 'DISAAONLY_'😊

Continue or not?

Bumi&Awan

Bumi&Kiara

Yuk follow akun aku luvvuofc supaya biar tau kapan aku update dan gak ketinggalan alur lanjutannya💗☺️

Jangan lupa buat memberikan vote dan komen untuk ngehargai karya aku😊🌷

#TBC

He's Past Is Back [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang