08.☆

3.2K 191 74
                                    

Keesokan paginya. Seperti biasa tetapi Awan saat ini berbeda bangun agak pagian

"Eh tumben lo bangun pagi-pagi biasanya harus di ceramahin dulu baru bangun" Ujar Langit. Dan Langit mendapatkan tatapan sinis dari sang empu

"Nyenyenye bacot!" Balasnya.

"Heh sudah-sudah Langit, Awan! Kalian jangan ribut. " Melerai Tante Elma yang menatap ke2 nya

"Iya Tan!" Ucap mereka berbarengan

Saat sadar keduanya kalau mereka barengan ngomong nya pun membuang muka satu sama lain

Awan yang masih marah pada Langit pun memisahkan diri duduk di sebelah Eliza

"Kalian ini jangan berantem didepan anak kecil. Terutama Langit sudah tau Adek mu gampang terpancing" Om Jaydan pun buka suara dan menasehati mereka berdua

"Ya Om, Maafin Awan juga"

"Jangan di ulangi lagi ya Wa"

"Sebisa mungkin Om kalau Bang Langit ga memulainya" Menoleh sedikit ke Langit

"Langit juga kalau bercanda dan ngisengin Awan jangan berlebihan"

"Baik Om " Mengangguk supaya ribut ini cepat selesai

"Liat aja lo Wa di sekola, Gua isengin" Pikiran Langit yang sedikit Smirk saat menatap diri Awan

"Ape lo natep gue dengan senyuman jelek lo!??"

Langit tidak menjawab pertanyaan dari Awan tetapi dirinya melanjutkan makan tanpa harus ribut lagi

"Ck dasar manusia aneh!" Decih Awan dalam hati saat melihat Langit dari bawah sampai atas

ଓ ̄ ̄ ̄ଓ


ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setibanya di sekolahan dan baru masuk lingkungan sekolah, Awan melihat kalau Bumi berangkat sekolah bareng Kiara anak baru kemarin dan keliatan dekat mereka berdua

Dengan meyakinkan lagi mata Awan sedikit menyipitkan matanya, dan saat terlihat jelas kalau itu Bumi sama Kiara lagi masuk sekolah dengan bersampingan dan Bumi merangkul pundak Kiara

Wajah Awan yang tadinya sedikit semangat tetapi sekarang runtuh saat melihat cowonya begitu dekat dengan perempuan lain ketimbang dirinya

"Bang." Lirihnya saat menoleh kesamping bertatapan oleh Langit

"Eh ndek lo kenapa? Muka lo sedih amat, Tadi lo semangat pas udah sampai gerbang sekolah" Tanya Langit yang kaget melihat perubahan muka Awan

"Gakpapa. Mungkin asam lambung gue lagi kumat bang, Bang nanti masuk nya barengan ya??"

"Lah Sania dan Laut kemana?? Gak masuk kah???" Tanyanya lagi

He's Past Is Back [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang