Bertemu

20 4 1
                                    

Haapy Reading.

Cuaca yang cerah namun tak terlalu panas, membuat nya bersemangat keluar dari apertemen nya. Tapi karena hari pekan seluruh jalanan, toko, taman dan beberapa tempat lain nya sangat lah ramai.

Masuk kedalam toko baju, mengingat ia keluar apertemen karena ingin membeli baju.

Berjalan menelusuri setiap baju yang ada, lalu mengambil beberapa baju.

Setelah cukup, ia berjalan menuju kasir lalu memberikan baju pilihan nya untuk di bungkus.

"Nona, ini barang nya," ucap pegawai kasir itu seraya memberikan bungkusan yang didalam nya terdapat baju.

"Ah, iya."

Segera ia mengambil barang nya, lalu pergi dari tempat itu.

Dijalan menuju pulang nya, banyak sekali orang orang yang melihat nya. Untung saja ia memakai masker dan kacamata, jadi tidak terlalu terlihat wajah nya.

Langkah nya terhenti mendengar suara notifikasi dari ponsel nya, segera ia merogoh tas nya.

"Ah, kenapa dia menelepon ku?"

Tanpa basa-basi ia langsung menangkat panggilan.

"Ada apa?" ucap nya.

"Tidak, hanya saja aku mengundang mu datang ke rumah ku."

"Untuk?"

"Kau tidak mau? Oh baik lah, aku tidak jadi mengajak mu."

"Eh, bukan begitu. Hanya saja... Kan kau tahu aku sedang malas keluar."

"Ayo lah, aku rindu kita berbincang bersama."

"Ini sudah bicara, apa lagi yang kau rindukan?"

"Ih kau ini, aku merindukan dirimu sahabat. Semenjak kau menjadi aktor, kau selalu saja sibuk." gerutu nya.

"Hehehe, maaf. Kan kau tahu, aku banyak sekali jadwal. Jadwal pemotretan, jadwal ekting drama---"

"Ya ya ya, aku sudah tau," ucap nya kesal.

Hening seketika, tidak ada yang berbicara diantara kedua nya. Hingga suara kembali terdengar.

"Kau harus datang kerumah ku! Titik ga pake penolakan!"

Tut!

Ia menatap ponsel nya, sambungan telepon sudah terputus. "Hah dia ini," ucap nya sambil menggelang gelangkan kepala nya.

Kembali menaruh ponsel nya kedalam tas, lalu melihat sekeliling nya. Ada seorang gadis sedang melihat nya dengan raut wajah senang, entah itu siapa dia pun tidak tahu.

Sadar atas semua nya, ia pun bergegas pergi dari sana. Tapi langkah nya terhenti ketika mendengar suara memangil nya.

"Kak, Hyuna?" gadis itu mendekat.

Karena sudah terlambat menghindar, ia pun terpaksa meladeni nya.

"Ada apa ya?" tanya nya.

Mafia AeronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang