Happy reading!
Tidak terasa akhir nya mereka berdua sudah sampai tepat di depan perusahaan yang sangat besar itu, Varo yang berada di kursi mengemudi membuka sedikit kaca mobil nya. Melihat apakah ramai di luar sana.
"Tolong jangan di kunci pintu nya, aku mau keluar!" ucap Hyuna berusaha membuka pintu yang berada di samping pengemudi.
Varo menengok ke arah Hyuna, lalu segera memberikan topi dan masker. "Pakai ini."
"Untuk apa?"
Karna terlalu banyak basa basi, Varo memakaikan paksa masker itu ke wajah Hyuna.
"Ish apa apaan sih!"
"Diam atau mau di cium?"
Mendengar perkataan itu membuat Hyuna diam membisu, lebih baik diam dari pada di cium.
"Emang nya kenapa sih?" tanya Hyuna yang melihat Varo sedang memakaikan nya topi hitam.
"Kabar kamu menghilang sudah tersebar di mana mana, apa mau nanti ada orang yang melihat mu dan langsung menyerbu perusahaan ini?"
Hyuna menggeleng, membuat Varo tersenyum tipis. "Bagus, menurutlah."
"Jangan keluar dulu, biar aku yang membukakan pintu untuk mu." ucap Varo yang segera di angguki oleh Hyuna.
Varo keluar terlebih dahulu, lalu ia memutari mobil dan segera membukakan pintu mobil untuk Hyuna.
"Jalan lah terlebih dahulu, aku akan berjalan di belakang mu."
Tanpa aba aba Hyuna pun langsung keluar dan meninggalkan Varo, Varo yang melihat itu pun hanya tersenyum tipis.
Ada petugas keamanan yang langsung menghampiri Varo.
"Tuan ada yang bisa saya bantu?"
"Tolong bawa mobil ku ke tempat parkir!" Varo segera memberikan kunci mobil nya.
"Baik tuan."
Segera Varo berjalan menghampiri Hyuna yang sedang di hadang oleh beberapa petugas keamanan.
"Beri saya masuk!"
"Maaf, apakah anda ada keperluan kemari?"
"Saya ke sini mau pemot--"
"Biarkan dia masuk," ucap Varo yang segera menghampiri Hyuna.
"E-baik pak El."
Hyuna yang kesal segera masuk, lalu di susul Varo.
"Hei, kesal?" tanya nya.
"Ah diam lah, Varo."
Varo terkekeh, lucu sekali ekspresi wajah Hyuna ketika kesal.
"Ke ruangan ku dulu," Varo segera menarik pergelangan tangan Hyuna.
Hyuna yang tidak mau di pegang pergelangan tangan nya sebisa untuk melepaskannya. "Tidak, mau langsung ke tempat pemotretan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Aeron
Fantastik"Saat dewasa nanti aku ingin menikah dengan seorang mafia." "Apa?!" Desy menatap Hyuna tak percaya. * * * "Aku menyukai mu." "Kalau begitu, jadi mafia dulu."