"Apakah cinta sebesar ini tidak terlihat di mata nya? Apa dia yang pura-pura tidak melihat seakan-akan buta?"
-Elvaro Rellovie Aeron
• • •
"Perasaan itu tidak bisa dipaksa. jika memang kamu ditakdirkan bersamaku, maka bersabarlah karna mencintai seseorang butuh proses."
-Kim Hyuna
🔫 🔫 🔫
"Bi, dia belum pulang?"
Kepala pelayan itu pun menoleh kearah Hyuna. "Belum non," Hangle sebagai kepala pelayan itu tersenyum.
"Nona kangen tuan ya?" goda nya.
"Apa sih, bi. Aku hanya nanya padahal!" kesal Hyuna merasa digoda dengan bibi Hangle.
Hangle tersenyum puas. Mereka berdua memang terbilang sangat dekat, dua dua nya mempunyai sifat humoris membuat mereka mungkin sangat cocok untuk berteman.
"Ya udah, nona. Duduk aja di meja, bibi mau lanjut masak makanan buat nona."
"Bibi, mau bantu!" pinta Hyuna.
Hangle menggeleng, tidak memperbolehkan Hyuna untuk menginjak dapur sama sekali karna perintah pemilik mansion ini.
"Maaf, nona. Anda tidak diperboleh kan menginjak atau memasak sama sekali oleh tuan Varo."
Jawaban dari Hangle membuat muka Hyuna masam. Padahal apa salah nya membantu memasak toh, dia juga di apertemen lebih suka memasak sendiri dari pada dimasakkin oleh orang lain.
"Please bii," rengek Hyuna.
Hangle merasa tidak enak, tapi di lain sisi jika dirinya memperbolehkan Hyuna masak. Maka dirinya juga saat itu yang akan diberi pelajaran oleh tuan nya.
"Maaf, nona. Ikuti saja apa perintah tuan, saya disini sebagai pelayan tidak bisa melanggar perintah yang ada."
"Ta--"
"Perintah ku itu mutlak!"
Datang seorang pria yang hanya memakai atasan kaos berlengan pendek sehingga otot otot nya terekspor, sedangkan bawahan nya masih menggunakan celana kerja.
Hyuna yang melihat itu jengkel, lalu segera pergi dari sana tanpa berkata apapun.
Varo yang melihat itu hanya menatap datar kepergian gadis itu, sedangkan Hangle pamit undur diri untuk melanjutkan aktivitas nya.
Sedangkan disisi lain, Hyuna terus mengoceh tidak jelas.
"Apa sih dia itu, ngatur banget."
"Masak ga boleh, apa apa ga boleh!"
Sedangkan orang yang ada dibekanag Hyuna hanya tersenyum tipis.
"Aku tidak mau kamu kecapean, hanya itu saja."
Detik itu juga Hyuna terdiam. Dengan posisi Varo memeluk nya dari belakang, Ingin berontak juga percuma, tenaga nya berkali kali lipat dari Hyuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Aeron
Fantasy"Saat dewasa nanti aku ingin menikah dengan seorang mafia." "Apa?!" Desy menatap Hyuna tak percaya. * * * "Aku menyukai mu." "Kalau begitu, jadi mafia dulu."