PART 7

80 9 0
                                    

kemudian dia terlelap dalam tidurnya. Memang tak membutuhkan waktu yang lama untuk gadis ini tidur.

***

Sesampainya di rumah, Riki langsung bergegas pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Ternyata di rumah hanya ada pembantunya yaitu Bi Rumsah. Adiknya, mungkin masih belum pulang sekolah. Dan dia bilang, masih latihan marching band di sekolahnya.

Riki langsung mengganti pakaiannya dan bergegas pergi ke dapur untuk menyuruh Bi Rumsah membuatkan jus apel karna ia sudah sangat haus. Ia berjalan menuju dapur sambil mencari Bi Rumsah.

"Bi?"

"Iya nak Riki?" balas Bi Rumsah yang baru keluar dari kamar mandi.

"Bi, buatkan aku jus apel dong," pinta Riki.

"Iya bentar lagi bibi antarkan ke kamar nak Riki kalo sudah."

"Makasih bi."

Bi Rumsah hanya menganggukkannya, kemudian langsung membuat jus apel yang Riki pinta.

Sementara Riki sedang duduk dimeja belajar sambil memainkan ponselnya. Cowok itu bersandar dikursinya agar lebih santai, dan tak lupa untuk menghidupkan AC agar udara dikamarnya sejuk.

Tak lama kemudian Bi Rumsah datang dengan segelas jus apel yang tadi cowok itu pinta. Bi Rumsah meletakkannya disebelah lampu belajar Riki.

"Ini jus apelnya," ucap Bi Rumsah sambil meletakkannya.

"Iya bi"

Bi Rumsah langsung pergi dari kamar Riki dan menutup pintu kamarnya. Riki menyeruputi sedikit demi sedikit jus apelnya.

Pintu kamar Riki terbuka, ternyata yang masuk adalah mamanya. Riki sedikit menoleh dan kembali fokus memainkan ponselnya. Maminya

menghampiri Riki yang sedang duduk dihadapan meja belajar.

"Belajar Ki? atau ngerjain pr?" tanya mamanya seraya mengelus elus rambut Riki pelan.

"Gaa kok ma, cuma main hp doang ini juga lagi minum jus apel."

"Emang gaa ada pr?"

"Gaa."

"Mama boleh minta tolong dong?" tutur sang mami.

"Tolong apa ma?" Riki menatap maminya bingung

"Boleh anterin mama ke toko kue gaa? soalnya paman kamu minta tolong ke mama katanya suruh belikan kue tart, soalnya anaknya ultah," jelasnya kepada anak sulungnya.

"Oh yaudah."

Kemudian maminya pergi dari kamar Riki dan kembali menutupnya membiarkan anak sulungnya untuk beristirahat. Riki berjalan menuju

kasur untuk beristirahat alias tidur.

***

Eun Chae terjaga dari tidurnya saat mendengar suara sang Abang yang sedang berteriak mencarinya. Dia beringsut duduk untuk menyadarkan dirinya yang masih mengantuk. Setelah sedikit sadar Eun Chae berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Dia mengambil handuk didepan kamar

mandinya.

Ia mandi selama 15 menit, saat hendak keluar dari kamar mandi, gadis itu mendapati Hyunjin sedang melihat novel- novel dirak bukunya.

"Loh abang?" gumam Eun Chae pelan tetapi masih terdengar oleh Hyunjin.

Eun Chae keluar dari kamar mandi masih menggunakan handuk yang pendeknya selutut. Dia baru selesai keramas, rambutnya yang lurus terurai.

"YA AMPUN DEEKK," teriak Hyunjin terkejut karna melihat adiknya masih menggunakan handuk. Hyunjin menutup matanya menggunakan kedua itu.

tangannya walau masih ada sela-sela jarinya yang terbuka.

"Ishh keluar sana!" Eun Chae juga ikutan berteriak karna melihat abangnya yang tanpa sengaja memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu atau izin kepada Eun Chae dulu.

Eun Chae mendorong Hyunjin keluar dari kamarnya. Kemudian dia mengunci kamarnya agar abangnya tidak lagi memasuki kamarnya dengan sengaja ataupun tidak sengaja.

"Ishh ngapain sih abang masuk ke kamar aku segala? Gaa ngetuk pintu lagi" batinnya kesal dan kembali masuk ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya yang tadi sudah ia siapkan.

***

Eun Chae keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tengah untuk mencari camilan. Ternyata diruang tengah juga ada Hyunjin yang sedang menonton televisi.

"Dek?" panggil Hyunjin sambil tertawa terbahak mengingat adiknya yang tadi menggunakan handuk pendek selutut

itu.

"Ishh apaan sih? Gaa usah ketawa, gaa lucu tau?!" Eun Chae cemberut mendapati Hyunjin yang sedang cengingisan.

"Hehe iya iya." Hyunjin menahan tawanya dengan menutupi mulutnya menggunakan punggung tangan kanannya.

Mamanya pulang, wanita itu memegangi kepalanya karna pusing. Mamanya berjalan menuju anak-anaknya yang sedang berada di ruang tengah.

"Loh mama kok udah balik?" tanya Eun Chae sambil mencicipi camilan yang ada di meja.

"Mama pusing, kalian jaga toko sana mama mau istirahat," suruh sang mama.

"Oh yaudah, ayo dek," ajak Hyunjin seraya bangkit dari duduknya bersemangat.

"Ayo." Eun Chae pun ikut berdiri dari duduknya.

"Mama mau aku anter ke kamar?" lanjut Eun Chae bertanya.

"Gaa usah, bunda bisa jalan sendiri kok ke kamar." Wanita itu bergegas pergi meninggalkan kedua anaknya dan berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

***

Sampai di toko ternyata pembeli sudah banyak yang mengantri untuk membeli kue dan juga roti disitu. Hyunjin menggantikan menjadi kasir dan Eun Chae membantu pembeli memilih kue yang akan dibeli.

Setelah mereka berdua selesai dengan pekerjaannya mereka duduk dikursi pelanggan. Hyunjin berjalan menuju dapur dan mengambil air putih untuk mereka minum.

Cowok itu kembali dengan membawa dua gelas air putih. Yang satu ia berikan kepada Eun Chae untuk adiknya minum

"Nih dek, minum dulu pasti haus, 'kan?" tawar Hyunjin seraya memberikan segelas air putih kepada Eun Chae.

"Iya." Eun Chae mengambil alih air yang abangnya pegang, ia segera meminumnya karna sudah benar-benar haus.

***

Vote and comment 📉

KETUA OSIS & KETUA PMR CHAEMURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang