Kaos kaki Tata

168 57 418
                                    

Yo, welcome di cerita terbaru kita! Cerita kali ini dari hasil kolaborasi kita berlima nih: MakPluto, MangoSweet27, MACA_RON142, napriani6, & queen_skyy28 Enjoy bacanya, guys, kisah seru Keluarga Dino. Don't forget buat kasih vote, koment, dan share. Salam kece dari kita semua! 🧡

Dengan penuh semangat, lantunan seruan hangat terhampar di udara pagi. Teriakan itu keluar dari bibir seorang ibu paruh baya, yang usianya mencapai empat puluhan. "Lahata, yuk sarapan!" Melodi keibuan yang terdengar memberikan sapaan akrab bagi ketiga putrinya: Lala, Haha, dan Tata-mereka yang dalam kesederhanaan diringkas dengan penuh kelembutan menjadi Lahata oleh sang ibu. Tanpa menunggu, serentak ketiga bidadari rumah itu mempercepat langkah mereka, mengikuti irama hati yang memanggil, dan dengan gemulai mereka bergegas memasuki ruang makan, di mana kehangatan keluarga dan aroma harum sarapan menyambut dengan kelembutan menyentuh hati.

"Ibu, Lala datang!" teriak putri sulungnya menghampiri sang ibu lalu membantunya.

"Ibu, kaos kaki Tata di makan tikus," ucap putri bungsunya membawa kaos kakinya yang sudah bolong karena di makan tikus. Seketika kedua kakaknya tertawa melihat kaos kaki milik Tata.

Sang ibu pun menatap heran ke arah kaos kaki yang sudah berlubang itu. "Loh kok bisa?" tanyanya sambil melihat kaos kaki milik Tata. Tata hanya menggeleng menandakan ia tidak tahu.

Lala yang masih tertawa menjawab, "Makanya, kalau punya barang tuh, di simpan. Lihat tuh, di makan Haha, kan?!" Lala makin ketawa kencang ketika melihat wajah Haha, langsung cemberut.

"Enak aja, lu bilang! Emang gue tikus?" tanya Haha dengan wajah cemberut.

Nama lengkapnya adalah Diahaha Pitaloka, akrab disapa sebagai Diah oleh tetangga sekitarnya. Meski demikian, di kalangan keluarganya, panggilan akrab yang sering terdengar adalah Haha.

Sang ibu yang memiliki nama Ikalala Narina atau kerap di panggil Ikala, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia merasa heran, kenapa setiap akan sarapan ada saja insiden seperti ini. Seperti kemarin, Haha kecembur dalam got dan kaos kaki Tata bolong.

Ikala adalah seorang janda anak tiga yang di tinggal nikah oleh sang suami sepuluh tahun yang lalu, tepat di usia Tata masih berusia 7 bulan.

Saat Ikala mengandung Tata, Eko-suami Ikala dipecat dari pekerjaan sebelumnya karena perusahaan yang ia kerjakan itu bangkrut. Tidak lama setelah itu, ia dapat kerjaan jadi supir pribadi agen sawit yang bernama Nyang Suprapto.

Tepat satu tahun, ia bekerja jadi supir pribadi Nyang Suprapto. Tanpa dugaan Nyang meninggal karena kena serangan jantung. Dan meninggalkan banyak harta yang akan di wariskan ke anak tunggalnya yang bernama Nyung Suprapti.

Namun, tepat 40 hari setelah Nyang meninggal. Eko meninggalkan Ikala lalu menikahi istri Alm. Nyang, yang Bernama Nyong Guramee.

"Sudah, sudah. Buat Lala. Eh, Tata maksudnya. Pake kaos kaki lain aja," ucap Ikala membuat Tata cemberut.

Pasalnya, kaos kaki itu kesayangannya yang harus di pakai untuk memulai hari di minggu pertama. Yaitu hari Senin. Kaos kaki itu adalah kado dari seseorang yang ia suka saat masih duduk di bangku 2 SD. Dan ia berjanji akan memakainya setiap hari Senin.

Tata menggeleng dengan cepat, "Gak mau, Tata mau pakai ini!"

Ikala mengambil kaos kaki Tata. Ikala memperhatikan kaos itu dengan saksama dan mengecek bagian mana yang bolong. "Yaudah, pake aja! Yang bolong telapaknya kok," ucapnya memberi kaos kaki itu ke pemiliknya.

Tata mengangguk lalu memakainya, walau dia sedikit kesal. Setelah itu, mereka makan bersama dengan hikmad. Setelah sarapan bersama, satu persatu putri Ikala berpamitan pergi ke sekolah. Tidak lupa mereka mencium punggung tangan dan pipi Ikala.

Seusai keberangkatan semua putrinya ke sekolah. Ikala membereskan piring yang ada di meja makan dan segera membuat kue.

Semenjak ditinggalkan oleh suaminya, Ikala sendirian dalam membiayai anak sekolah hingga kebutuhan pokok. Penghasilan ia dapatkan dengan membuat kue kering, lalu ia titipkan pada warung-warung.

Setelah 8 tahun ia mencari nafkah dengan menitipkan kue di warung-warung. Akhirnya, ia bisa membuat usaha sendiri di depan rumahnya. Cake Keluarga Dino namanya. Nama itu adalah request dari anak bungsunya.

Ikala tiap harinya membuat kue pesanan dari orang. Dan sekarang ia membuat 1000 kue kuntilanak. Kue kuntilanak ini bukan kue terbuat dari daging kuntilanak, melainkan kuenya berbentuk seperti kuntilanak.

Saat sedang asik membuat adonan kue.

"Dorr!" Seseorang tengah tersenyum jahil di balik punggungnya.

"Cendol, kamu ini yah!"

Sebuah cubitan pun mendarat di pinggang Cendol akibat mengangetkan Ikalala yang sedang membuat adonan.

"Aw, ampun, Buk!" teriak Cendol kesakitan.

Cendol Dawet, atau yang akrab disapa Cendol, merupakan tetangga Ikala. Nama "Cendol Dawet" diberikan karena kedua orangtuanya sangat menyukai minuman tersebut, sehingga nama tersebut melekat erat pada dirinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Cendol sering menjadi sosok yang membantu Ikala, terutama ketika ia mendapat pesanan kue dalam jumlah besar seperti saat ini. Kehadiran Cendol memberikan bantuan berarti bagi Ikala dalam menghadapi tantangan produksi yang cukup besar. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja kerasnya, nantinya Cendol akan menerima upah dari Ikala.

Kerjasama di antara Ikala dan Cendol tidak hanya sekadar pertolongan, tetapi juga menciptakan ikatan kebersamaan yang menghangatkan hubungan tetangga mereka. Dalam kegiatan menciptakan kue-kue lezat, mereka tidak hanya berbagi tugas, tetapi juga cerita dan tawa yang mempererat kedekatan di antara mereka.

"Makanya, jangan usil!" ucap Ikala kembali mengaduk adonan.

"Ya, maaf," ucapnya lalu membantu Ikala membuat kue kuntilanak.

Keluarga DinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang