sakit..

310 24 1
                                    

Sebelum di baca boleh dong follow akun author (≧∇≦)/

Di pagi hari. Y/n, sekarang ia berada di rumah. Tidak sekolah dan masih Tergeletak di kasur nya dengan keadaan sakit.

Yup, y/n sedang sakit di karenakan menerobos hujan deras kemarin dan ia hari ini tidak sekolah.

Y/n hanya dapat melihat keluar jendela Dari kejauhan karena sudah tidak sanggup berdiri karena ia akan pusing saat berdiri saja, dan ia sudah tidak kuat melihat ponsel nya karena ya... Sedang males saja sih sebenarnya.

Saat y/n melihat keluar jendela dari kejauhan, perlahan-lahan y/n mulai mengantuk dan tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat y/n terbangun, y/n di kejutkan oleh 2 sosok teman ya, yup nana dan laura.

"Lah kalian sejak kapan di sini!?" Ucap y/n masih sedikit kaget dengan kedatangan teman nya tersebut.

"Daritadi sih" ucap nana menatap y/n dengan wajah polos.

"Lah? Kenapa gak bangunin aku?" Tanya y/n heran.

"Enggak tega gue, bangunin lu" ucap laura.

"Ouhh ya ini aku bawa seblak, semoga cepet sembuh ya!" Ucap nana bersemangat sambil memberi seblak kepada y/n.

"Terkadang orang ngasih tuh buah, ini malah seblak, agak laen" ucap laura.

"Biarin sih, yang penting bawa, gak bawa dengan tangan kosong" ucap nana.

"terserah deh... Dan kamu bawa nya seblak level berapa tuh? Merah banget kuah nya..." Ucap laura.

"Level 4! Biar keluar keringat abis itu sembuh deh" ucap Nana dengan senyuman bahagia.

"Buset!? Bukan nya sembuh malah tambah sakit y/n" ucap laura terkejut.

"Lah kok bisa?" tanya nana polos.

"Sakit perut lah, level 2 aja y/n udah kepedesan apalagi level 4, nanaaaa" ucap laura.

"Ouh Iya-ya hehe" ucap nana sambil mengaruk belakang kepala nya yang tidak gatal.

Y/n hanya dapat menatap kedua teman iya, dengan tatapan bosan. Y/n mulai berposisi duduk dan berkata.

"aku di cuekin aja nih?" ucap y/n.

"Ouhh ya ini untuk kamu jus buah. di minum ya" ucap laura memberi es jeruk kepada y/n.

"Ouhh makasih ya, laura, nana" ucap y/n.

Mereka saling bersenyuman sebelum panggung datang kemari, saat beberapa saat laura dan nana pamit pulang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat y/n sedang tidur pulang ada se sosok lelaki dengan rambut hijau lumut mendekati y/n yang sedang terlentang di kasur dengan kasur.

"Hey" ucap lelaki itu sambil mengguncang kan tubuh y/n dengan lembut.

Y/n refleks bangun dan melihat se sosok lelaki berambut hijau lumut tersebut, yaitu adalah itoshi rin, pacar nya.

"Kenapa kamu dateng?" tanya y/n.

"Gak boleh? Jenguk orang lagi sakit?" ucap rin yang sebenarnya khawatir dengan y/n.

"Boleh aja sih, dan apa yang kamu bawa itu?" tanya y/n lagi.

"Sup daging..." singkat rin.

"Eh gak usah repot-repot" ucap y/n.

"Makan atau gue paksa makan" ucap rin dengan nada perintah.

"Iya-iya" ucap y/n sambil mengambil sup tersebut dan mulai makan sup daging.

 

From : pin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


From : pin

Setelah memakan sup daging tersebut dengan perlahan-lahan.

Rin hanya menatap y/n yang sedang sibuk makan sup daging tersebut sampai-sampai ia melihat kantong plastik yang berisi seblak tersebut.

"Ini dari siapa, y/n?" tanya rin dengan heran.

"Dari nana" ucap y/n.

"Orang sakit malah kasih seblak, aneh bet" ucap rin dengan dingin sambil memandangin seblak tersebut.

"Begitulah, yang di kasih nya level 4, mungkin besok aku gak sekolah lagi tapi gara-gara sakit perut" ucap y/n.

"Huft... Ada-ada saja teman kamu ini" ucap rin sambil menggelengkan kepala dan perlahan-lahan menaruh sekantong berisi seblak itu di tempat semula.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian.

Y/n menyelesaikan makan sup daging tersebut, y/n langsung memberi mangkok yang sudah kosong kepada rin.

"Udah selesai" ucap y/n.

"Hm, good" ucap rin sembari mengambil mangkok tersebut dan berjalan keluar kamar y/n. Ingin menaruh mangkok kosong tersebut di wastafel dapur.

"Mana ibu?" tanya y/n saat rin akan keluar kamar y/n.

"Lagi pergi ke supermarket, dan gue di suruh ibu mu untuk jagain lo" ucap rin.

"Owalah..." ucap y/n, dan perlahan-lahan berbaring ke kasur dan mencoba tertidur.

Pov rin :

Setelah y/n berbaring ke kasur, rin keluar kamar y/n dan menutup pintu.

"Tapi... Bukan tentang ibu loh doang... Tapi gue memang mau jagain lo... Y/n..." gumam rin pada diri sendiri. 

Dia terus berjalan dan berjalan sampai tiba di wastafel dapur dan mulai mencuci piring tersebut sambil memikirkan y/n.

"Kapan dia bakal sembuh?"

"Obat nya dimana ya?"

"Atau gue kompres aja kening nya pakai kain basah?"

"Tapi gue malu, atau saat dia tidur ya?"

Dan lain-lain yang ada di kepala, dia benar-benar khawatir dengan y/n dan memutuskan di rumah y/n menjaga y/n sampai sembuh, sambil menunggu ibu y/n pulang ke rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat y/n tertidur pulas di kamar tidur nya.

Rin membuka pintu kamar y/n secara perlahan-lahan sambil membawa baskom kecil berisi kain dan air yang tidak terlalu penuh di dalam nya.

Bukan hanya itu dia membawa obat-obatan beserta gelas berisi air minum hangat.

Dia membawa itu secara satu-persatu di ke kamar y/n, untuk apa? Ya untuk kesehatan y/n kembali dan dapat pulih.

Jadi rin merawat y/n dengan sebaik-baik nya saat y/n tertidur pulas.

"Sekarang kamu milik ku, y/n..." gumam rin dalam hati nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa jam kemudian, sekarang sudah pukul 4 sore, ia menaruh baskom kecil, kain basah ke tempat semula kecuali obat-obatan dan gelas berisi air hangat tersebut di karenakan untuk y/n minum untuk nya.

Saat rin baru saja selesai mengecek keadaan y/n, keluar dan menutup pintu kamar y/n.

Terdengar suara pintu depan rumah y/n terbuka dan menutup dan ada wanita paruh baya membawa sekantong belanjaan dari supermarket tersebut.

Saat wanita paruh baya melihat rin, perempuan paruh baya mendekati rin.

"Bagaimana keadaan y/n, rin?" tanya wanita paruh baya tersebut.

"Ouhh... Sudah membaik tante..." ucap rin dengan nada sopan.

"Ouhh... Bagus lah, makasih ya sudah merawat putri saya, maaf ngerepotin kamu..." ucap wanita paruh baya yang rupa nya ibu nya y/n.

"Tidak apa-apa tante... Gak ngerepotin sama sekali kok, tenang saja" ucap rin dengan tenang dan sopan.

"Sekali saya makasih banyak ya..." ucap ibu y/n dengan tersenyum.

"Iya, Sama-sama tante. Sama izin pamit pulang ya tante" ucap rin sambil membungkuk kepada ibu y/n dan pergi dari rumah y/n.

Ibu y/n membungkuk juga sambil tersenyum melihat rin yang perlahan-lahan pergi meninggalkan rumah y/n tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
POV y/n :

Saat jam menunjukkan jam 4 sore, y/n bangun dan mendapati kamar nya yang tidak ada siapa-siapa selain diri nya.

Y/n melihat di laci kecil sebelah tempat tidur nya berisi obat-obatan dan gelas yang berisi air hangat tersebut.

Y/n mengambil obat tersebut dan melihat obat tersebut, dan mengecek apakah ini aman atau tidak, setelah cek rupa nya aman ia meminum menelan obat tersebut dan meminum gelas berisi air hangat tersebut.

itoshi rin is your EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang