Follow dulu yaa, sebelum membaca 🙏🙏
Happy reading cintakuuu 😘😍* * * *
Kayla duduk di kursi rumah sakit, dengan kepala diletakkan ke atas brangkar tempat Sandy tidur. Matanya tertutup, dan terdengar suara deruan nafas yang tenang, membuatnya terlihat seperti tidur dalam posisi yang nyaman.
Tidurnya sedikit terusik saat merasakan beberapa gerakan di kepalanya, tetapi hal itu tak cukup mampu membuatnya untuk membuka mata. Perempuan itu masih saja tetap tertidur, meski ada sedikit gangguan.
"Bangun!" Sandy mencoba membangunkan gadis yang tertidur dengan nyenyak itu.
Melihat tak adanya pergerakan, Sandy berdecak kesal. "Woi, bangun.."
Tak kehilangan akal, ia pun memercikkan sedikit air minumnya tepat ke wajah Kayla. Membuat perempuan itu mau tak mau memaksakan matanya untuk terbuka, yang rasanya seperti sudah di lem setan.
Sandy memperhatikan tingkah Kayla yang masih dalam proses pengumpulan nyawa. Mata yang mengerjap-ngerjap, dan tangan di renggangkan ke atas membuatnya tampak seperti bayi polos.
Tapi sayang penilaian itu dirusak oleh Kayla sendiri, yang menguap lebar tanpa menutup mulutnya.
"Bau" celetuk Sandy.
Kayla menoleh, "Hah apa?"
"Mulut lo bau"
"Bau apa?"
"Jigong"
Kayla mengernyit bingung, "Emang udah pernah nyium?"
Pertanyaan ambigu itu membuat telinga pria itu memerah. Sial, otaknya traveling!
"Ck, pulang sana!"
Kayla cemberut, kenapa lelaki ini hobi sekali mengusir dirinya. Dari awal pertama mereka berinteraksi sudah entah berapa kali dirinya di usir begitu saja.
"Males ah, aku disini aja. Lagian aku udah ngasih tau nenek buat jagain kamu"
"Sekolah!" Ucap Sandy dengan datar.
"Sekolah apa?"
"Sekolah..."
"Iyaa, kenapa dengan sekolah, Sandy?!"
Sandy menutup matanya menahan kesal. Kenapa sedari tadi perempuan di depannya ini selalu saja lama dalam proses berpikir, membuatnya ingin meneriakinya dengan keras.
Mencoba untuk bersabar, Sandy memperjelas ucapannya. "Sekolah sana""Ohh sekolah. Aku kirain ada apa dengan sekolah..."
"Kamu sih hobi banget kalo ngomong disingkat singkat, aku kan jadi gak ngerti"
Tampaknya Kayla mencoba untuk menyalahkan Sandy. Sepertinya benar quotes yang pernah di baca olehnya, bahwa perempuan itu tidak pernah salah.
"Yaudah"
"Yaudah apa?"
"Yaudah sekolah!"
"Ohh, males. Enakan disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala
Novela JuvenilSandy adalah pria tampan dan kaya raya. Akan tetapi cinta dan kasih sayang dari keluarga tak pernah ia dapatkan sedari kecil, sosoknya pun tumbuh tanpa rasa peduli dan sifat yang dingin. Jauh di dalam lubuk hatinya terselip rasa ingin dicintai tanpa...