Jangan lupa follow okeyy 👍👍
Happy reading!!!* * * *
"Ah, sial!"
Sandy mendesah resah. Rasa sakit di kepalanya tak kunjung reda. Entah apa yang terjadi padanya kini dia tak mengerti, tubuhnya benar-benar aneh dari semalam.
Entah mengapa setiap kali dia merasakan pusing, mual juga turut datang. Namun anehnya acap kali ia mual dan muntah, pusing itu hilang dalam sekejap.
Bukan hanya itu, tubuhnya juga gampang terasa lelah padahal ia seharian hanya rebahan di rumah. Sebenarnya dia ini kenapa?
Mengacak rambutnya singkat, Sandy bangkit dari rebahan nya dan duduk bersandar di kepala ranjang. Untuk menghalau lelah yang tiba-tiba datang mendera.
Ingin sekali dirinya pergi ke rumah sakit, namun tak seorangpun yang dapat menemaninya. Tidak mungkin dia di temani oleh Raju. Temannya yang satu itu mulutnya sangatlah lemes, takutnya belum apa-apa nanti satu SMA Galaxy tahu kalau dirinya sakit.
Tak mungkin juga dengan Ken. Ia adalah anak yang setiap pulang sekolah langsung pulang ke rumah, Ken tidak pernah mau pergi tanpa seizin dari ibunya. Bahkan di ajak bolos saja dia tak mau!
Ken ingin sukses katanya. Sebab jika dia sudah sukses, Ken ingin mencari ayahnya yang pengecut, yang sudah melarikan diri setelah berhasil menghamili ibunya enam belas tahun silam, dan melarikan diri ke negara asalnya.
Ah! Sepertinya dia tahu hendak di temani oleh siapa.
Sembari menunggu jam pulang sekolah, Sandy kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
* * *Kayla kembali celingukan di depan kelas Sandy seperti semalam. Kali ini dia sendiri, dia tak mau mengajak Natasha. Bisa-bisa nanti Natasha bukannya membantunya malah asik tebar pesona di depan Ken.
"Sandy gak sekolah"
Kayla menoleh ke arah suara, dan mendapati Ken sudah berdiri tegak di belakangnya.
"Semalam Sandy juga gak sekolah?"
Ken hanya berdehem menjawab pertanyaan dari Kayla. Lelaki dengan tampang setengah bule itu kini tengah menyender di dinding kelas, menatap penuh Kayla.
"Kalau gitu aku pamit dulu. Oh iya, nanti kalau ada kabar dari Sandy tolong yaa kabarin aku"
Kayla pergi begitu deheman Ken terdengar. Anak itu sebelas dua belas rupanya dengan Sandy, dirinya menjadi kasihan dengan Raju yang punya teman, tapi irit bicara semua.
Awalnya Kayla ingin kembali ke kelas, tapi ia urungkan saat sepasang matanya menangkap siluet orang yang pernah bertengkar dengan Sandy di seberang halte sekolah, berjalan ke arah perpustakaan. Kontan Kayla mengayunkan langkahnya kesana.
Saat di depan perpustakaan, Kayla sudah tak melihat jejak orang yang ingin dijumpainya itu. Enggan untuk masuk kedalam, Kayla berjinjit mengintip melalui jendela.
"Ngapain kamu ngintip-ngintip?"
Kayla terkejut saat suara dari Bu Susan, guru yang bertugas sebagai penjaga perpustakaan menginterupsi kegiatannya.
"A-anu Bu, sa.. saya mau minjam buku"
"Yaudah langsung masuk aja, ngapain mesti ngintip-ngintip. Kaya mau nyolong aja kamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala
Novela JuvenilSandy adalah pria tampan dan kaya raya. Akan tetapi cinta dan kasih sayang dari keluarga tak pernah ia dapatkan sedari kecil, sosoknya pun tumbuh tanpa rasa peduli dan sifat yang dingin. Jauh di dalam lubuk hatinya terselip rasa ingin dicintai tanpa...