Hari Sabtu tentunya hari yang menyenangkan bagi kita semua. Siapa sih yang gak suka liburan? Sore ini, Asa diajak Kaiser untuk menghabiskan waktu bersama. Bisa dibilang, kencan.
Asa berdandan dengan rapih tentunya agar membuat Kaiser semakin terpesona melihat dirinya. Caper ke pacar boleh lah ya.
Setelahnya, ia langsung menuju lantai bawah dan memakai sepatu putih kesayangannya. Tak lupa sebelum ia keluar rumah, ia mengunci pintu karena tidak ada siapa-siapa dirumah selain dirinya.
Rin seperti biasa pergi latihan sepak bola. Sae ada urusan di kampusnya. Sedangkan ayahnya? Entahlah, ia juga tidak pernah tau ayahnya pergi kemana.
✧✧✧
Sesampainya di cafe, Asa menunggu di kursi yang menyediakan 2 bangku dan duduk di salah satunya. Ia menatap jam ponselnya dan melihat ke arah jendela. Hari kian gelap namun ia belum juga melihat sosok Michael Kaiser.
Ia menghela nafas lelah dan memutuskan untuk mengirim pesan ke Kaiser.
Makin lama ia menunggu, makin deras hujan diluar sana. Air asin yang berasal dari gumpalan awan di langit biru itu turun deras hingga menimbulkan suara gemuruh.
Asa frustasi. Ia menyilangkan lengannya di meja dan menenggelamkan wajahnya di atas lengannya itu.
"Lho? Asa?"
Asa mendongak dan mengintip siapa yang memanggil namanya. Matanya pun melebar dan bersinar.
Seorang remaja dengan tinggi rata-rata dan memiliki rambut pendek berwarna biru tua yang meninggalkan poni berbentuk V di antara mata birunya yang memanggil gadis muda bermarga Itoshi itu.
"Lho, Kak Isagi? Kakak ngapain disini?"
"Justru aku yang harusnya nanya itu. Kamu ngapain disini?"
"Oh, aku...lagi nungguin Kaiser"
Isagi menaikan salah satu alisnya dengan bingung juga khawatir.
"Kaiser? Kok dia..."
"Kenapa dengan Kaiser?" Isagi bertanya lagi.
"Itu...aku sama dia lagi kencan, tapi dia belum datang juga.."
DEG!
Isagi bingung namun rasa khawatirnya terus mengacak-acak isi pikirannya. Kenapa bisa Asa pacaran dengan Kaiser? Apa dia belum tau? Banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakan pada Asa.
Namun, sepertinya Asa belum tau apa-apa. Sebaiknya Isagi urungkan dulu niat itu.
"Daripada nunggu lama, mau ke rumah Kak Anri dulu gak? Nanti kamu kabarin Kaiser aja kalau lagi dirumah Kak Anri"
"Boleh nih kak?!"
"Boleh! Kebetulan anak-anak futsal lagi pada ngumpul"
Asa tersenyum lebar dan ia pun segera bangkit dari duduknya. Kalau sudah bicara soal mampir ke rumah Anri, ia tidak akan mau menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT (ft. Itoshi brothers)
De Todo[COMPLETE] "Pembunuh." Julukan yang selalu dilontarkan pada sang gadis, anak terakhir dari keluarga Itoshi. Itoshi Asa, sang adik terakhir dari keluarga Itoshi yang dibenci semenjak kematian ibunda mereka. Sungguh gadis yang malang... -karya orisini...