Keadaan Membaik?

130 12 0
                                    


عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً فَقَدْ اَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى الشَّطْرِ اْلبَاقِى. الطبرانى فى الاوسط و الحاكم. و قال الحاكم صحيح الاسناد

Dari Anas RA, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang Allah telah memberi rezqi kepadanya berupa istri yang shalihah, berarti Allah telah menolongnya pada separo agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah untuk separo sisanya."

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi.
----

Happy Reading 🌿

"Brownies nya enak," puji pria paruh baya berkacamata anti rabun yang baru saja mencicipi brownies buatan Nashwa.

Padahal sebelumnya Nashwa sempat khawatir karena ia menaruh terlalu banyak dark coklat yang takutnya membuat rasa brownies nya cenderung lebih pahit.

"Itu buatan Nashwa lho, yah," pamer Fahd dengan bangga.

"Wah, istri kamu berbakat ya. Nashwa, kalau kamu berminat ayah bisa bantu kamu bikin toko brownies, pasti laris," Pak Rheza memberi tawaran yang menggiurkan.

Bukannya senang istrinya dapat tawaran, Fahd malah cemberut, sebenarnya ia cukup kaget karena ayahnya dengan mudah menerima bahkan menganggap Nashwa anak melebihi dirinya.

"Ayah, dia bukan klien ayah lho, dia Nashwa, istri aku, menantu ayah. Malah ditawari berbisnis," protes Fahd.

Pak Rheza mengernyit, tapi tak lama kemudian ia terkekeh karena menangkap radar kecemburuan dari putranya. "Justru karena dia menantu ayah, ayah mau support dia buat ngembangin bakat, syukur-syukur cocok berbisnis. Ya kan, Nak Nashwa?"

"Iya ayah, makasih banyak."

"Jadi kamu mau terima tawaran ayah?" tanya Fahd dengan nada tak suka, ia bukannya tak senang Nashwa diajak bisnis, ia cuma meragukan kemampuan istrinya itu untuk mengolah suatu usaha.

Ditanya begitu membuat keraguan Nashwa mencuat. "Aku sih terserah Mas Fahd, kalau Mas Fahd setuju ya insyaallah aku mau terima tawaran ayah," jawab Nashwa melirik Fahd yang tak bergeming seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Nggak dulu deh yah, aku belum siap perhatian Nashwa terbagi, apalagi di tahap sekarang kita lagi belajar saling kenal. Aku sama Nashwa kan mendadak sah, tanpa ada ta'aruf atau semacamnya. Ayah aja syok kan pas dengar aku nikahin Nashwa pagi itu sampai nggak mau datang," tolak Fahd dengan argumennya yang masuk akal.

"Ayah bukannya nggak mau datang, ayah lemas karena kaget secara kamu nikahnya udah kayak tahu bulat, digoreng dadakan, ayah juga malu karena ngiranya kamu beneran hamilin anak orang sampe digrebek warga kampung. Kalau tahu yang kamu nikahi itu gadis baik-baik seperti Nashwa, ayah pasti datang dan langsung merestui kalian."

Pak Rheza menghargai Nashwa sebagai menantu membuat gadis itu terharu, ia tak menyangka ayah mertua itu menerima kehadirannya dengan tangan terbuka, walaupun mereka menikah tanpa meminta restu terlebih dulu kepada beliau.

"Lagi pula mendadak sah bukan suatu hal yang harus disesali, kalian bisa saling kenal setelah menikah, ibadah rumah tangga itu adalah ibadah terpanjang anak-anakku, kalian bisa saling memahami dan jatuh cinta seiring berjalannya waktu, dibawa santai aja sambil belajar mengenali karakter masing-masing," wejangan itu spontan keluar dari mulut bijak Pak Rheza.

Mendadak SAH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang