bab 3

2.5K 193 1
                                    

Langkah Oline dan Erine terhenti tepat di depan kelas Erine. Bukan nya memasuki kelasnya, Erine malah terpaku pada tepatnya berdiri.

Dengan cemberut, Erine menatap Oline yang nampak santai itu membuat Erine kesal dengan nya.

"Line, lu kok biasa aja sih pisah kelas sama gue? Lu ga sayang lagi ya sama gue?!" Kesal Erine pada Oline

"Gua sayang sama lo Erine. Lagian kelas kita sebelahan" jawab Oline santai

"Kita kan biasa nya sekelas terus Line dari TK, terakhir kali kita beda kelas juga pas kita kelas 8 dan tau kan apa yang terjadi? Gue takut-" ucap Erine panjang lebar dipotong oleh Oline

"Ssht. Ga bakal, jangan ngomongin itu lagi Erine." Kata Oline

"Gua ga suka kejadian itu diungkit lagi, Erine" lanjutnya yang nampak serius kali ini.

Ucapan Oline membuat Erine menjadi takut. Kepala nya mulai tertunduk dengan matanya yang ia paksa pejamkan agar air mata nya tak keluar.

"Iya, maaf Line. Gue masuk dulu" ucap nya yang berusaha untuk tak menampakkan ekspresi apapun.

Erine pun memasuki kelas nya tanpa menatap Oline sama sekali.

"Gua kelewatan sama Erine?" Batin Oline.

Oline pun melangkah memasuki kelas nya yang berada tepat di sebelah kiri kelas Erine.

"Gue selebay itu ya? Padahal cuma pisah kelas doang sama Oline. Gimana hidup gue tanpa dia ya?" Monolog Erine yang terduduk di bangku kelas nya.

~~~~~~

Kriingg!!!

Bel istirahat pun berbunyi. Seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin, terkecuali Erine. Ia lebih memilih untuk mengistirahatkan otak nya dengan tidur di kelas setelah pelajaran kimia yang sangat memusingkan itu selesai.

Erine menenggelamkan wajahnya pada kedua tangan nya yang ia tumpuk di atas meja sampai menutupi seluruh wajahnya.

Sementara disisi lain..

Oline yang baru sampai di kantin pun mengedarkan pandangan nya untuk mencari kembaran nya ini.

Kantin yang nampak ramai membuat Oline agak kesusahan untuk menemukan Erine.

"Dimana dia?" Gumam nya.

Ia terus mencari keberadaan Erine disana, namun dirinya tak menemukan Erine sama sekali.

"Oline" Panggil seseorang.

"Eh Greesel, kenapa?" Tanya Oline

"Nyariin kembaran lo ya?" Tebak Greesel membuat Oline mengangguk dengan cepat.

"Dia di kelas tuh, tidur deh kayak nya" lanjut Greesel

"Oh gitu ya gre, oke thank you ya" ucap Oline lalu ia berlalu dari hadapan Greesel.

Ia memutuskan untuk membelikan nasi goreng kesukaan Erine terlebih dahulu sebelum Oline ke kelasnya.

Setelah selesai membeli nasi goreng, Oline segera berjalan menuju kelas Erine.

Dan benar saja, saat ia masuk kedalam kelas nya Erine, ia melihat kembaran nya itu sedang tertidur dengan tangan Erine sebagai bantalan kepala nya sendiri.

"Rine, bangun" panggil Oline yang mencoba membangunkan kembaran nya ini.

Erine merasa terusik dengan suara Oline, sejujurnya ia sangat malas untuk membuka matanya sekarang.

"Hm? Apa Line gue ngantuk, diem" ucap Erine yang masih dengan posisi awalnya.

"Rine, gua bawa nasi goreng kesukaan lo. Ayo dimakan" jawab Oline sambil menyisir pelan rambut hitam panjang milik Erine dengan jari-jari nya.

Pelukan hangat Oline.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang