❄️❄️ seven

937 53 2
                                    

[COLD]

❄️

SELAMAT MEMBACA

Disebuah kamar luas dengan desain dan interior yang elegan serta hawa kamar yang sejuk namun terkesan menyeramkan dalam waktu yang bersamaan.

Dilengkapi dengan furniture yang tidak terlalu banyak, namun terdapat lukisan-lukisan yang cukup memanjakan mata karena keindahan lukisan itu. Lukisan yang Jaemin buat sendiri, bisa dibilang lelaki yang memiliki julukan dingin ini pintar dalam berbagai hal. Kecuali dalam percintaan.

Kembali pada topik sebelumnya, kamar yang bisa membuat sang pemiliknya betah berlama-lama didalam kamar. Terdiri dari kasur king size, ada sofa lengkap dengan mejanya, ruangan music pribadi, meja game yang jarang digunakan namun terlihat lengkap terdapat apapun disana, lemari es untuk stok makanan beserta minum nya, kamar mandi yang terhubung dengan walk in closet, jendela kamar yang besar beserta balkon yang luas dan terdapat pemandangan indah yang menuju taman rumahnya terakhir yang paling mencolok dari kamar itu adalah kaca full di dinding atas tepat kasurnya berada.

Warna hitam menjadi warna favoritnya maka dari itu cat dinding kamarnya terdiri dari hitam yang menjadi dominan dan warna abu sebagai pemanis.

Ceklek

Suara pintu yang dibuka dari arah kamar mandi sebagai atensi kali ini. Sang MC kita yang baru saja menyelesaikan acara mandinya dipagi hari. Mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hadryer, lalu berpindah menuju walk in kloset untuk memakai seragam sekolahnya.

Setelah berkaca dan berapikan pakaian serta penampilan nya Jaemin juga membawa dompet, handphone beserta kunci mobilnya. Serta yang paling penting adalah tas beserta buku dan peralatan lainnya.

Dirasa semua kegiatannya beres, pria bermarga Na ini turun kebawah menuju ruang makan menggunakan lift khusus untuk anggota keluarga saja, untuk para maid dan pekerja lainnya memakai tangga sebagai akses beraktivitas di mansion itu.

"Pagi bun,dad." Sapa Jaemin kepada kedua orangtuanya yang sudah siap sarapan tinggal menunggu dirinya.

Sontak mereka mengalihkan perhatian dari satu sama lain karena posisinya mereka tadi sedang berpandangan dan beralih pada sang putra yang sudah tiba.

"Pagi/pagi putra buna." Jawab mereka serempak.

Lalu acara sarapan pagipun dimulai setelah mendapat intrupsi dari sang kepala keluarga. Mereka sarapan dengan khidmat. Jaemin menyelesaikan sarapannya terlebih dulu, lalu dilanjut dengan Yuta dan Winwin setelah nya.

"Apakah lusa ada acara penting? Jika tidak datang kekantor, temani Daddy untuk meeting bersama kolega bisnis Daddy, sekalin kamu belajar menjadi pemimpin nantinya." Perintah Yuta yang lagi-lagi membuat Jaemin muak jika berurusan dengan perusahaan.

"Tidak bisa, Jaem ada janji lusa." Jawab Jaemin singkat padat dan malas.

"Janji apa itu? Main? Jangan keseringan main nanti kamu jadi bodoh, belajar lah menjadi pembisnis untuk meneruskan perusahaan Daddy." Ucap Yuta yang mendapati tatapan tajam dari sang putra.

"Dad jangan mulai menyebalkan." Katanya membalas perkataan sang ayah dengan wajah datarnya melihat raut sang ayah yang menyebalkan dimatanya.

COLD || JAEMJEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang