Setelah berubahnya gempa mereka langsung membantunya berjalan dan menuntunnya hingga keluar dari goa tersebut, gempa menyerit heran apabila mereka menyuruhnya untuk masuk ke sebuah....benda yang besar tapi di dalamnya tersedia tempat atau kursi untuk duduk.
Seakan tau tentang keheranan gempa, Taufan langsung menjelaskan ke gempa bahwa ini ialah kendaraan transportasi yang biasa manusia gunakan, jawaban tersebut hanya mendapat anggukan dari gempa dan dia kembali fokus ke arah kaca mobil.
Perlahan mobil tersebut mulai bergerak, gempa hanya bisa menatap kawasan tempat tinggalnya dulu sedikit sedih namun ia bersyukur bisa selamat dari pemburu disana dengan bantuan kembar 6 tersebut.
Jauhnya perjalanan membuat gempa belajar dari banyak hal di daerah manusia yang ia lihat saat melewati perkotaan, padat dan modern, begitulah pendapatnya tentang perkotaan tersebut tak lama kemudian mobil mereka memasuki kawasan perumahan dan berhenti tepat disebuah rumah besar bertingkat 2.
Semua yang lain turun dari mobil terkecuali gempa yang sedang berusaha menggunakan kaki barunya untuk turun, dan ia hanya di tertawakan oleh mereka, (anak anak setan)
"Hey! Bantu!" Teriaknya membuat mereka berhenti ketawa dan Taufan bergegas membantunya malah lebih tepatnya menggendongnya, mereka berjalan perlahan memasuki halaman rumah tersebut dan berakhir mengetuk pintu rumah, lama tidak ada sahutan hingga knop pintu itu berputar dan terbuka.
Terdapat seorang wanita yang terlihat mulai berumur tua sedang berdiri dengan senyuman hangatnya di depan pintu,
"eh udah pulang ya-" ucapannya terputus apabila mendapati ada 1 orang lagi yang sedang berada di gendongan Taufan, "itu siapa nak?" Tanyanya perlahan.
"Ini temen aku itu loh mah, teman kerja kelompok, katanya mau nginep dulu" jawabnya semangat dan gempa ia hanya mengganguk laju dengan wajah polosnya tanpa mengetahui apa itu,
Sang ibu hanya memberikan gempa senyuman lembut dan membiarkan mereka masuk, belum sempat yang lain ingin bersuara, Taufan bergegas lari membawa gempa ke kamarnya,
"dia satu kamar dengan ku!" Teriaknya lagi dari kejauhan, para 2 sejolinya tidak terima dan mengejar menyusulnya, sedangkan 3 yang lain hanya duduk di ruang tamu santai dengan ice yang tertidur.
"Fan fan, apa kamu yakin ini ide baik?...aku takut kalau kedapatan orang tuamu" ucapnya lirih apabila mengingat ide yang mereka beri agar gempa bisa mempunyai tempat tinggal.
"Ya bisa dong, aku kaya! Aku bakal beliin kamu perumahan kecil di sekitar sini dan akan menemanimu tinggal di sana!" Taufan berbicara dengan cepat dan terkesan gembira, ia sangat senang mendapatkan sosok teman yang cantik, lembut, dan baik dari dalam maupun dari luar (Taufan ada mau tersendiri :v)
Hingga sampai di kamar Taufan, pemuda itu langsung mendudukan gempa di kasurnya, dan bergegas ke lemari baju, ia mengambil beberapa Hoodie miliknya yang berwarna biru langit untuk digunakan gempa setelah mandi.
"Gem kamu mandi dulu ya~" ucapnya sembari tersenyum nyengir, (pasti ada maunya)
"Gempa hanya mengganguk, ia bahkan tidak tahu apa itu mandi, apakah itu suatu ritual yang biasa dilakukan manusia?
Sementara gempa masih hanyut dalam pikirannya Taufan tiba tiba menggangkatnya dan membawanya kesuatu ruangan yang terlihat cukup lembab dan sempit, hingga Taufan meletakan tubuhnya di sebuah tempat seperti kolam kecil.
"Ini ap-" belum selesai gempa berucap pakaiannya telahpun di tarik paksa oleh Taufan, untung saja air di dalam kolam (bathtub) tersebut sedikit berbusa hingga tidak menampakan area tubuh gempa, namun pemuda ini hanya menatap polos Taufan yang sama langsung membuka bajunya dan berendam di sampingnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
-OneShoot & art-
Randomini buat kegabutan Yan aja, mungkin isinya gambar Ama cerita oneshoot :p Buku khusus untuk penggemar Allxgem :D Please, book ini mengandung unsur bl juga bxb, mohon kerja samanya untuk tidak membuat keributan disini🙏 Jika tidak setuju dengan book i...