comfort (icexgem)

716 73 5
                                    

Gempa seorang anak yang terkenal akan ketulusan dan kelembutan hatinya, ia selalu bertegur sapa hangat dengan murid yang ia temui bahkan jika ia tidak mengenalinya, gempa dikenal sebagai seorang siswa yang rajin dan gemar mengikuti organisasi" disekolah, ia juga terkenal akan paras cantik dan menawannya walau dirinya ialah seorang pria.

Namun sayang, setiap orang yang terlihat sempurna pasti akan tetap mendapatkan hal buruk dalam lingkungannya, mau itu lingkungan pertemanan, percintaan sampai dengan keluarga.

Akhir akhir ini banyak gosip yang menyebar disekolah mengenainya, gosip dan rumor tersebut mengatakan bahwa gempa itu ialah siswa bermuka dua, dari vidio yang beredar, seseorang mendapatinya dibelakang sekolah tengah membentak seorang pria lebih tinggi darinya dengan kasar, bahkan terlihat gempa disitu sempat menamparnya dan menatap tajam kearah pria itu lalu pergi dengan hentakan kaki yang kasar

Screen handphone yang menampilkan link beserta vidio gempa itu selesai, gempa meletakan handphonenya perlahan di atas mejanya lalu menutup wajahnya frustrasi

Teman sebangkunya hanya dapat melihat bagaimana stressnya gempa yang perlahan mulai dilanda masalah, mulai dari kerja osisnya, kesalahan yang tak sengaja ia buat di organisasi lain, dan sekarang rumor yang beredar tentangnya

"Tenang aja gem, Aku gak yakin kalau itu kamu, pasti hanya editan-"

"Gak bel, itu aku kok"

Beliung selaku teman sebangku gempa terkejut, ia tak menyangka bahwa temannya memang memiliki 2 kepribadian seperti yang orang lain katakan, sebelum beliung kembali melontarkan pertanyaan bell sekolah mulai berbunyi pertanda bahwa siswa telah dipersilahkan pulang

Tanpa pikir panjang gempa segera menggenggam tasnya dan pergi meninggalkan beliung yang speechless melihat tingkahnya











"Bunda...gempa pula-"

Baru saja melangkahkan kakinya gempa merasakan sebuah tangan dengan kencang menampar pipi gebunya yang sekarang terlihat mulai memerah

Perlahan gempa melihat kearah ibunya, matanya melebar dengan keringat yang mulai turun dari pelipisnya, ia melihat ekspresi tak suka yang diberikan oleh sang ibu

"KENAPA KAU MEMBUAT BEGITU BANYAK MASALAH HARI INI?! DAN APA APAAN RUMOR ITU?! KATAKAN GEMPA!!"

sang ibu berteriak dan membentaknya kasar, matanya menatap marah kearahnya sembari tangannya bersiap untuk memukulnya lagi, mendengar gempa yang tak menjawab pertanyaannya sama sekali membuat darahnya mendidih, langsung saja ia menarik tangan anak itu kasar masuk kedalam rumah dan mengunci pintu itu dari dalam, entah apa yang akan ia lakukan yang pasti itu pasti sangat amat buruk.














"Hiks...."

Disuatu kamar yang gelap terdengar isakan tangis yang kecil, gempa, ia menangis perlahan dengan suara yang sengaja dikecilkan agar tidak didengar seseorang, walaupun dadanya jadi sakit karena melakukannya ia tetap memaksa, tubuhnya dipenuhi oleh luka memar juga irisan benda tajam yang sudah terbalut perban, wajahnya tertempel banyak plaster dan beberapa memar berwarna ungu terlihat di pipinya

Gempa mencoba menahan dirinya daripada menumpahkan semua tangisannya disini, ia takmau membuat keributan yang bisa memancing amarah ibunya lagi, ia benar benar takut

Iya ini ialah kekurangannya, gempa ialah anak yang kurang kasih sayang dari keluarganya, ayah nya yang memutuskan untuk lari dari rumah bersama wanita lain dan meninggalkan istrinya yang mulai gila karena ulahnya, gempa harus kerja diusianya yang menginjak 16 thn untuk membantu kebutuhan sang ibu karena ayah nya yang pergi tanpa kabar dan tak ingin menafkahi mereka berdua

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-OneShoot & art-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang