Birthday (???)

779 63 12
                                    

Pagi hari yang cerah dengan burung bersiul indah di pepohonan membuat suasana hati siapa saja menjadi tenang dan sejuk, namun, hal itu berbeda dengan seorang anak yang sedari tadi sibuk mengatur berbagai barang dengan tergesa gesa, bahkan terdengar suara nafas yang memburu

Anak tersebut berlarian di sekitar rumah sembari mengatur berbagai macam barang juga membuat dekorasi di sekitaran rumah agar terlihat meriah

Hari ini ialah hari ulang tahun adiknya yang bernama blaze untuk yang ke 16 tahun, dirinya sendiri sudah menginjak usia 17 tahun,

Gempa selaku anak yang sedari tadi sibuk dengan dekorasi rumah dan juga menyusun beberapa perabotan, mengingat hari ini adiknya berulang tahun, ia berinisiatif bangun pada pukul 6 pagi untuk menyiapkan berbagai kejutan untuk sang adik

Dengan penuh semangat gempa berjalan tergesa gesa disepanjang ruangan takut apabila pekerjaannya tidak selesai dan adiknya telahpun bangun dari tidurnya

Karena terlalu banyak yang ia lakukan, gempa harus pulang balik dapur untuk memasak dan juga membereskan ruang tamu yang awalnya cukup berantakan

Bahkan karena terlalu terburu buru hingga ia tidak menyadari bahwa tangannya menyentuh tempat pemanggang roti

"AKH-!"

Gempa terhinjut dengan sedikit meringis kecil, mata berwarna emasnya menatap kearah lengannya yang memerah terkena panasnya tempat pemanggang roti, dengan perlahan gempa berjalan kearah wastafel dan membasahi pergelangan tangannya yang memerah dan kemudian menutupinya dengan lengan sweater yang ia gunakan agar tidak dilihat oleh siapapun, gempa tidak ingin hal kecil ini diketahui oleh saudaranya terlebih lagi saudara sulungnya, bisa bisa ia akan dimarahi dan berakhir tidak boleh memasuki area dapur lagi



Jam menunjukan pukul 7:30, gempa sedari tadi telah pun selesai menyiapkan semuanya, ia menatap hasil kerjanya yang membuahkan hasil, gempa bersyukur ia dapat melakukan hal ini dengan sendirinya

Gempa naik dan masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan bersiap merayakan hari jadi adiknya, hingga siap ia langsung bergegas turun keruang tamu

Sebelum kakinya memasuki ruang tamu, dirinya samar samar mendengar kesemua saudaranya sedang berbincang disana, senyumannya yang seperti matahari pagi mulai mekar mendapati bahwa adiknya telahpun bangun dan melihat kejutan yang ia berikan

Gempa melangkahkan kakinya memasuki ruangan, melihat kearah semua saudaranya yang berdiri dengan tatapan bingung sembari melihat sekeliling ruangan yang dipenuhi dekorasi indah juga meriah, bahkan di meja ruangan terdapat hidangan kue juga minuman yang terlihat enak

"Surprise.."

Kesemua saudaranya beralih menatap sumber suara dan mendapati saudara mereka yang satu sedang berdiri dengan tangan terbuka lebar juga senyum cerah secerah matahari di pagi hari yang sejuk

Blaze yang tersadar bahwa hari ini ialah hari jadinya segera berlari memeluk sang kakak tercinta, ia membenamkan wajahnya di leher putih sang kakak, sedangkan saudara yang lainnya diam menatap mereka berdua

"Makasih kak gem!!"

Blaze memundurkan wajahnya dan menatap netra gold kakaknya yang terkesan indah itu

"Sama sama blaze..."





Kriettt...

Suara pintu yang terbuka membuat gempa mengalihkan pandangannya pada sosok yang muncul dari pintu itu

"Bunda!"

Gempa meneriaki nama ibunya namun sebaliknya, ibunya malah menyerit heran dengan anaknya yang tersenyum begitu lebar juga banyaknya dekorasi yang terpajang dirumah itu

"Sayang kamu ngapain pasang ginian??"

Gempa menatap ibunya heran sekaligus tidak percaya, netra emas itu sedikit melebar dan senyumnya kembali pudar

"Bunda...gak ingat?..hari ini blaze ulang tahun..."

Bisa dilihat raut wajah sang ibu berubah total, ia berlari dan memeluk sang anak yang diam mematung

"Sadar gempa...saudaramu telah berpulang  2 tahun lalu..."

Raut wajah cerah milik gempa lama kelamaan menjadi suram, ia menatap datar kearah ibunya yang mulai menangis sembari memeluknya kuat, bahkan baju yang ia kenakan sedikit basah oleh air mata sang ibu

Dengan mata yang terlihat hampa juga kosong, gempa membalas pelukan sang ibu

"Maaf bunda...gempa lupa..."










































Mauw mauw
Gatau sih Yan gak pande bikin angst
:3

-OneShoot & art-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang