Chapter 1. Presdir Menyebalkan

318 8 3
                                    

HALLO SEMUANYA!!
AKHIRNYA TSOYCWTC KEMBALI UP 😍🙌

Sebelumnya aku mau kasih tau kalian dulu, kalau TSOYCWTC sebelumnya aku hapus. Aku merasa masih banyak kurangnya.
Dan sekarang kembali aku UP karena aku baru revisi Ulang. Ada Beberapa Alur yang mungkin aku ubah termasuk nama tokoh, jadi Alurnya belum tentu sama dengan alur Sebelumnya.

BAGI YANG BELUM FOLLOW KALIAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN WATTPAD zhey332
FOLLOW JUGA AKUN INSTAGRAM @xhyaz.ca YA, AKU AKAN KASIH INFO DAN SPOILER DI SANA 🤗

BERIKAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN UNTUK MENDUKUNG AUTHOR! SHARE JUGA CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YAA 🌷

BERIKAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN UNTUK MENDUKUNG AUTHOR! SHARE JUGA CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YAA 🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terik matahari begitu menyengat, jalanan kota sangat padat dipenuhi kendaraan beroda empat maupun roda 2, bunyi klakson dengan suara mesin saling bersautan menghidupkan suasana jalanan.  Seorang Wanita berlari dengan langkah cepat pandangannya fokus ke depan.

Mata indahnya melirik pada jam tangan di lengan kirinya, Jam 8 pagi? Oh, Tidak! Dia telat lagi!

Sudah sampai! Langkahnya semakin dia percepat melewati Automatic door yang dapat terbuka secara otomatis jika ada Orang.

Yuna menerobos masuk ke dalam lift yang pintunya akan tertutup dengan cepat dia menahan menggunakan kaki. Tanpa melihat siapa yang ada di dalam lift itu.

Ia bisa bernafas lega saat pintu lift sudah mulai tertutup, Wanita itu menekan tombol dekat pintu lift.

Yuna membuka ponselnya melihat beberapa pesan masuk, membaca selama beberapa detik lalu memberikan balasan dengan cepat.

"Ekhem!"

Suara deheman membuat kegiatan Yuna terhenti, Kepalanya mendongak perlahan ia memutar kepalanya ke samping. Matanya membulat sempurna, Tanpa sadar dia menelan saliva kasar.

"T-Tuan Angga? Ah Pak Angga?" Begitu gugupnya Yuna, dia menyebut Pria itu dengan panggilan berbeda. Lelaki yang berada dalam 1 lift yang sama dengannya biasa dipanggil Pak jika di kantor ataupun Tuan.

"Pagi, Pak." Yuna memasang senyumnya. Ia memutar tubuhnya agar tidak membelakangi Pria itu.

"Pagi? PAGI MATAMU!"

"Kenapa juga Kau Masuk ke Lift ini?"

Yuna tersentak mendengar nada bicaranya yang meninggi. Ini kedua kalinya dia berhadapan langsung dengan Pria itu, setelah sebelumnya di pertemuan meeting. Tapi Aura yang dapat Yuna rasakan sekarang sangat berbeda.

The Story Of Yuna's contract with the CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang