PART 1 🍀 SIANG DAN MALAM. √

90 55 10
                                    

‧₊˚🍀༉‧₊˚.

Jasmine turun dari Honda Astrea 700 kesayangan tetangganya dengan senyum lebar karena melihat Kylie-sahabatnya yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah.

Setelah menyaksikan kepergian tetangga sekaligus temannya sedari kecil Jasmine menghampiri Kylie dengan riang hingga rambutnya yang digerai berayun ke kanan-kiri

"Hai Kylie."

"Hai Jasmine," setelah berbasa-basi layaknya di adegan Barbie Kylie pun merangkul pundak Jasmine. "Nanti kamu ekskul nggak?"

Jasmine mengangguk. "Iya, soalnya kata Pak Bhre hari kamis beliau ada acara, jadi ekskulnya dimajuin."

"Yah. Sayang banget. Padahal niatnya aku mau ajak kamu ke rumah."

"Mau ngapain emang?"

"Biasalah mami. Dia mau kamu buatin menu diet lagi. Katanya ahli gizi yang dia contact nggak ada yang cocok. Takarannya tetep ahlinya sih, tapi saran plate-nya kamu. Ya intinya gitu, nggak paham aku."

"Oh ya?" kedua pupil mata Jasmine melebar. Ia selalu suka hal-hal yang berkaitan dengan sayur dan segala jenisnya. Itu juga yang menjadi salah satu alasannya bergabung dengan ekskul Plans and Their Life. "Besok deh. Bilangin mamimu ya, aku besok bisa ke rumah."

"Oke," Kyline memberikan dua jempolnya.

Kemudian mereka pun kembali melanjutkan langkah sembari rangkul-rangkulan dan tertawa tanpa alasan.

"Eh eh." baru berjalan beberapa langkah Kyle menghentikan langkahnya. Ia lalu menarik tas Jasmine juga supaya berhenti. Ia mengode dengan lirikan mata pada empat orang siswi yang berada di depan toilet dengan mengenakan seragam yang super ketat.

Jasmine yang paham hanya geleng-geleng. "Dosa, dosa. Masih pagi, ayo lanjut," ia menarik lengan baju Kylie supaya pergi dari pada harus basa-basi dengan gerombolan cabe-cabean itu.

"Heran deh. Mereka nasibnya mulus banget perasaan. Masa kaya gitu bisa lolos sama guru BK? Giliran aku? Sekali pakai liptint langsung disuruh pilih hapus sendiri apa dihapus pakai kaus kaki Pak Borneo yang nggak pernah ganti itu, ihhh," Kylie geleng-geleng. Merinding.

Mendengar keluh kesah sahabatnya tawa Jasmine mengudara. Apalagi saat nama Pak Borneo guru Fisika yang terkenal kiler itu dibawa-bawa. Untung dia anak IPS jadi tidak terlalu sering berinteraksi dengan Pak Tua ubanan satu itu.

Yang membuat Jasmine heran adalah Pak Bhre, orang yang mengampu ekskul Plants and Their Life selalu tampak begitu dekat dengan Pak Borneo. Padahal kepribadian mereka bedua begitu berbalik. Pak Bhre manusia terkalem abad ini dan Pak Borneo yang menyala ganas. Tapi, dengar-dengar, ada kabar burung yang mengatakan kalau sebenarnya mereka berdua itu teman sejak SMA dan punya anak yang akan mereka jodohkan. Dengar-dengar lagi katanya anaknya Pak Borneo itu bekerja di tambang timah. Paten sudah.

"Ih malah ketawa. Harusnya kamu itu meratapi nasibku dong Jas."

"Dari pada meratapi nasib kamu mending meratapi nilai-nilaiku dari semester satu sampai lima nanti. Lebih berfaedah," setelah berkata demikian Jasmine melenggang pergi meninggalkan Kylie.

"Jasmine! Kamu jyahat!" ucap Kylie dengan wajah dramanya, tak lupa menggigit bibir bawah sebagai penutup.

"Kylie, jangan kumat!" seru Jasmine tanpa menoleh ke belakang.

Mixed Signal: Antara Kamu Yang Main-main Atau Aku Yang Tidak Tahu Cara MainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang