Chapter 10

713 79 14
                                    

Jadi gini, aku salah update chapter guys.. yang seharusnya aku update chapter lanjutan chapter 9 kemaren, malah update yg chapter 11. Jadi, dikarenakan chapter 11 tgl 26 aku update udh ke baca, dan udh ke publish.. jadi ya aku hapus dan nanti aku update jadi 2 kali ya.. sorry bgt nihh sebelumnya😭😭😭 pantesan pas aku baca ulang di wattpad kok ga nyambung😭😭 sorry bgt sebelumnya😭😭😭

Dan skrg ini aku update lanjutan chapter 9 ya.. happy reading all<3

Bantu votenya yaa, thank u <3

Setelah hampir 15 menit taehyun berada di toilet ia memulihkan tenaganya dan nafasnya, ia kembali berdiri, dan membuka topengnya sebentar dan mencuci muka.

Tak lupa dia juga buang air kecil dahulu sebelum keluar toilet. Setelah itu ia kembali memakai topengnya dan keluar.

Taehyun keluar dari toilet, ia tak melihat orang dihadapannya yang membuatnya tertabrak pelayan yang berada di hadapannya yang sedang membawa beberapa gelas kaca.

"M-maafkan saya" taehyun menunduk dan melihat gelasnya yang pecah dan berserakan.

Pelayan itu juga nampak menunduk dan khawatir pada gelas yang pecah.

"Maafkan saya juga tuan, saya tidak melihat anda" pelayan itu juga menunduk meminta maaf dan segera memungut gelas kaca uang sudah pecah.

Taehyun langsung membantu memungut gelas kaca yang sudah pecah.

"T-tidak usah tuan! Tuan tidak perlu membereskannya!" Ucap pelayan muda itu menghentikan taehyun.

"Tidak apa-apa, disini saya yang salah juga.. jadi saya juga harus membantu" ucap taehyun yang terus masih memungut pecahan beling itu.

"Akh!" Pekik taehyun saat jari tangannya terluka. Jari-jari serta telapak tangannya mengeluarkan darah yang langsung menetes kebawah.

"Tuan! Jari tuan!" Ucap pelayan itu panik.

"Tidak, tidak apa-apa.. ini hanya luka kecil"

Selesai memungut pecahan beling itu, pelayan muda itu langsung berdiri dan membungkuk berterimakasih.

"Terimakasih tuan, dan saya minta maaf jadi melukai jari tuan" ucap pelayan tersebut sambil menunduk

"Sama sama, saya juga minta maaf karna saya menabrak kamu. Saya tidak melihat kearah depan" ucap taehyun ikut membungkuk juga.

"Kalau begitu, saya permisi" saat pelayan itu ingin pergi, ia menahan tangan pelayan tersebut. Dan mengeluarkan beberapa koin dan diberikan ke pelayan tersebut.

"Aku tidak tahu ini akan cukup atau tidak untuk mengganti gelas-gelas ini, tapi aku mohon terima ya" taehyun segera mengambil tangan satunya si pelayan dan menaruh beberapa koin emas di tangannya.

"T-terimakasih tuan! Ini lebih dari cukup" Pelayan itu menunduk sekali lagi pada taehyun, dan taehyun membalasnya.

"Sama-sama" taehyun pun pergi dari situ dan meninggalkan pelayan muda itu yang terharu dengan taehyun yang sangat baik sekali perlakuannya pada pelayan rendahan sepertinya.

Pelayan itu tak pernah menemukan tamu yang datang ke pesta sebaik taehyun. Ia akan selalu mengingat pria baik itu.

Taehyun harus segera pulang, perasaanya mulai tak enak, ia merasa harus segera pergi dari sini.

Tanpa memedulikan tangannya yang terus mengeluarkan darah. Ia terus berjalan menjauh dari pesta tersebut.

Ia segera masuk ke kereta kuda yang sudah disediakan oleh pihak kerajaan untuk warga. dan segera pulang kerumahnya. Ia tak nyaman berada di sini.

Kereta kuda itu berjalan keluar perkarangan halaman istana. Taehyun memerhatikan sekitar, tidak ada yang pulang, tidak seperti dirinya yang sudah pulang duluan. Bagus deh, Taehyun hanya ingin sendirian saat ini.

Harmony Of Blood & Light - BeomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang