Chapter 16

629 75 78
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote yaa, thank u<3

Enjoy!

Pagi hari tiba. Cahaya matahari masuk ke sela jendela kamarnya dan membuatnya terbangun dari tidurnya.

Perlahan ia duduk dan menatap sekelilingnya sebelum menghela nafasnya.

"Oh ya... Aku, dijual... Dan sekarang, p kakinya ke lantai yang sangat dingin. Dan dengan kaki masih terpincang, ia berusaha berjalan menuju balkon yang ada pada kamarnya. Membuka pintu dan angin dingin langsung menerpa wajahnya.

Ia berjalan menuju pembatas balkon dan menatap pemandangan indah dari atas kastil ini.

Burung-burung beterbangan, pohon yang rindang dan asri, serta angin sejuk yang selalu menerpa tubuhnya. Taehyun suka suasana seperti ini. Apa dirinya sudah berada disurga?

Sebuah burung kecil berwarna putih dengan mata berwarna biru menghampiri Taehyun dan terbang didekatnya. Dengan beberapa burung berwarna lainnya berada disekitarnya.

Taehyun mengangkat tangannya, jarinya membentuk tempat hinggap burung itu, dan burung putih itu bertengger di jari telunjuk Taehyun tanpa rasa takut.

Taehyun mengangkat tangannya satu lagi untuk mengelus lembut bulu burung tersebut.

"Haloo, kenapa kamu mau mendekat padaku? Apa kau tak takut aku akan menyakitimu?" Ucap Taehyun sambil mengelus kepala burung tersebut.

Terdengar suara dari burung kecil itu seperti merespon pertanyaan Taehyun.

"Padahal aku tidak mengerti kau berbicara, namun kau malah mengerti ucapanku dan merespon ku"

"Baiklah, aku akan memberikanmu nama. Bagaimana dengan Abby?" Burung itu tampak diam dan tidak bersuara. Sepertinya ia tak suka dengan nama itu.

"Hmm.. bagaimana dengan bence?" Burung itu juga nampak diam. Taehyun tidak ada pilihan nama lain lagi. Kira kira burung ini akan ia namakan siapa ya?

"Aku tidak ada pilihan lain lagi. Bagaimana dengan si putih?" Burung itu nampak berbunyi, merespon Taehyun dengan kencang.

"Baiklah, mulai sekarang aku akan memanggilmu si putih" burung itu kembali bersiul indah dan kembali terbang mengelilingi Taehyun.

Taehyun tertawa sejenak sebelum tawanya itu berhenti karna suara pintu kamar yang terbuka. Ternyata itu kepala pelayan yang datang kesini. Burung-burung disekitar Taehyun langsung pergi begitu saja.

"Tuan, sudah seharusnya anda duduk di kasur saja, jangan berjalan kesana kesini"

"M-maaf, aku akan ke balkon sambil melihat pemandangan." Taehyun menunduk, tak berani menatapnya.

Kepala pelayan tersebut langsung menghampiri Taehyun dan menuntun taehyun ke tempat tidurnya.

Taehyun kembali duduk dikasurnya, dan meminum air yang disiapkan pelayan itu. Taehyun memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Sesampainya dikamar mandi, ia ditinggal karna Taehyun meminta untuk mandi sendiri. Karna dia tidak nyaman kalau ada perempuan yang melihat tubuhnya walaupun statusnya adalah sebagai pihak bawah.

Beberapa saat kemudian, Taehyun keluar memakai baju yang sudah disiapkan. Taehyun kembali dituntun ke kasurnya dan duduk perlahan.

Sarapan pun datang, tepat saat Taehyun duduk dikasurnya. Salah satu dari mereka mengambil troli makanan dan minumannya kemudian mendorongnya menuju Taehyun.

"Tuan, sarapannya sudah datang, ayo dimakan dahulu" ucap pelayan yang lainnya. Taehyun mengangguk dan duduk dibangku, awalnya pelayan tersebut melarang Taehyun duduk disofa karna takut kakinya akan sakit.

Harmony Of Blood & Light - BeomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang