Aku mempunyai banyak impian, salah satunya adalah ingin hidup tenang walau itu mustahil di hidupku
-Alletha Kenzura Devantara-
Aku memang gampang sakit, tapi rasa sakitnya tidak seberapa dengan rasa sakit hati saat kita tidak di akui oleh keluarga kita sendiri
-Queenalita Axelyn Anastasya-
••••
Setelah menjenguk Queen sepulang sekolah. Kini, mereka semua sudah berada di depan pintu rumah Lyora untuk sekedar membantu membawa barang Flora ke apartemen barunya.
Kenapa harus malam? Karena Flora harus meminta izin kepada kedua orang tua Lyora agar mereka bisa mengizinkan sahabat dari putri kesayangannya itu dengan aman.
Kenapa bukan kepada orang tua Flora? entahlah, hubungan mereka selalu tidak akur. Bahkan Flora lebih sering menghabiskan waktu diluar daripada menetap dirumahnya.
Angin malam memang sejuk tapi bisa membawa penyakit. Maka dari itu, Agatha berusaha melindungi Queen dari hembusan angin malam agar gadis kesayangannya itu tidak jatuh sakit lagi.
"Cuacanya sangat dingin, mantel kamu lumayan tipis, nanti kedinginan" kata Agatha penuh perhatian.
Alletha yang melihat kakaknya itu seketika mencibir. "Andai gw punya cowok pengertian pasti gw udah dijadikan ratu" ucap Alletha berandai-andai
"Devan jomblo tuh" sahut Rayen sambil menaikkan satu alisnya
Melihat hal itu membuat Alletha seketika ingin muntah, "huekk, amit-amit. Mending gw jomblo seumur hidup daripada harus sama dia" sindir Alletha yang langsung dihadiahkan tatapan sinis dari Devan
"Dih, siapa juga yang mau sama lo! Lo tuh bukan tipe gw" ucap Devan sambil berkacak pinggang.
Queen tertawa melihat mereka berdua. "Awas saling suka" ejek Queen.
"AMIT-AMITTT" ucap Devan dan Alletha serentak
••••
Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu, dan kini mereka sudah berada di apartemen milik Galaxi, teman mereka.
Kini mereka semua menuju lantai empat dimana kamar Flora berada. Sesuai arahan dari Gala, para cowok saat ini membantu membawa tas dan koper milik Flora sedangkan para cewek membawa beberapa camilan dan tas-tas kecil.
Kamar no. 408 A adalah urutan kamar milik Flora. Saat memasuki ruangan tersebut mereka dikejutkan dengan fasilitas mewah yang sudah disiapkan oleh Gala.
TV, Ace, Wi-fi khusus, dapur yang luas, kamar, ruang tengah, balkon, dll pun begitu lengkap. Bahkan jika disuruh memilih, mereka lebih memilih untuk tinggal di apartemen saja daripada dirumah. Bahkan disaat waktu ingin bersantai, kita bisa melihat matahari terbenam bahkan dari arah jendela saja.
"Ini kamar apa Rumah pribadi? Luas banget" ucap Alletha kagum melihat seisi ruangan.
"Santai aja pujiannya, lagi pula aku membuat ini demi kenyamanan para tamu saja." ucap Gala tidak ingin dipuji berlebihan. "Kalian bantu simpan barang Flora, gw sama yang lain mau buat BBQ sebelum pulang."
Mendengar hal itu sontak membuat mata Devan dan Alletha membulat, pasalnya diantara mereka semua, hanya Devan dan Alletha yang paling suka makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
QueenAgatha [Bertahan Untuk Hidup]
Dla nastolatkówCover by pinterest Kisah ini akan menceritakan bagaimana kehidupan seorang gadis yang bertahan untuk hidup demi mengetahui bagaimana rasanya disayangi oleh orang yang dia anggap sebagai keluarga ataupun sebagai rumah. Setiap manusia pasti memiliki...