Heart - 33

2.1K 269 24
                                    

Triple update nih ^^

Triple update nih ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jondas tenang, dia masuk ke dalam kamar inap. Dokter bilang besok istrinya bisa pulang. India hanya butuh istirahat sebentar.

Saat masuk, Jondas memasang senyum lebar. Jondas menyembunyikan kesedihannya. Jondas menyampirkan tirai dan berdiri tegap. Jondas senang bisa melihat India duduk manis dan berbincang dengan Marcopolo. Meskipun tangan mendapat infusan, istrinya tampak tenang.

"Halo, Calon Ibu." Jondas menyapa dengan tetap tersenyum.

India terkejut mendapati Jondas berdiri menyampirkan tirai. "Eh? Mas udah tahu, ya?" Dia baru sadar akan sapaan suaminya.

"Iya, tadi habis ketemu dokter."

Marcopolo bangun dari tempat duduknya, menyingkir dan bergerak mundur perlahan. "Gue permisi, deh, nggak mau terkontaminasi sama uwu-uwu kalian. Duluan, ya, In dan Jondas."

"Thanks, Mar," balas Jondas.

"Yoooo ... jagain sepupu gue. Dia beliin lo hadiah, tuh. Gue sampai minta tolong ke sekuriti selamatin hadiah buat lo pas India pingsan," cerita Marcopolo.

"Hadiah?" Jondas melihat istrinya. "Hadiah apa?"

"Ih! Ember lo. Nyebelin amat," gerutu India.

Marcopolo tertawa meledek. "Bye, In. Jaga kesehatan! Pamit, ah."

Sepeninggal Marcopolo, posisi kosong di samping ranjang tidak langsung ditempati. Jondas memilih menyingkirkan kursi dan duduk di pinggir ranjang. Satu tangannya mengusap kepala India, memperhatikan wajah istrinya yang masih pucat.

"Dokter bilang apa, Mas?"

"Katanya kamu hamil udah empat minggu." Jondas mengalihkan tangan lainnya pada perut India. Dia mengusap pelan-pelan, lalu melanjutkan, "Jadi semalam, tuh, mau diusap-usap kode, ya? Kenapa nggak bilang? Saya, kan, lebih senang kalau dengar dari kamu."

"Niatnya baru mau bilang hari ini, eh, malah pingsan. Maaf, ya, Mas. Saya ganggu waktunya. Istrinya gampang pingsan."

Jondas memeluk India, mendekap istrinya dalam kehangatan yang dia berikan. Jondas memejamkan mata. Doa terus terucap dalam hati, berharap India dan anak mereka sehat sampai lahir nanti. Jondas tidak mau India sedih apalagi sampai kehilangan janinnya. Dia akan terus berusaha menyenangkan India, membuat istrinya bahagia dan tidak stres.

"Saya senang kamu hamil. Anak-anak pasti senang dengar kamu hamil," bisik Jondas lirih.

"Mas beneran senang?"

"Iya. Memangnya nggak kelihatan?"

"Kelihatan nggak, ya," canda India sambil terkekeh.

Jondas menarik diri, mengamati wajah semringah istrinya yang tiada dua. Dari sekian banyak ekspresi, dia paling senang melihat India tersenyum dan tertawa. Dia senang kalau India bisa memamerkan senyum cantiknya yang menawan.

Lovely Heart (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang