── Epilogue : Apricity

771 32 16
                                    

EDIT! Sorry, lupa kasih warning kalau ini cerita mengandung adegan dewasa. Jadilah pembaca yang bijak ya teman-teman 😁👍



























Apakah Alhaitham akan menyukainya?

Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun pikiranmu dipenuhi dengan ribuan 'bagaimana jika'. Sambil menghela napas panjang, kamu memegang pakaian dalam di tanganmu dan meributkan apakah kamu harus memakainya atau tidak. Tidak ada alasan untuk tidak memakainya. Lagipula, kamu tahu bahwa suamimu tidak akan keberatan-bahkan, dia akan senang jika melihatnya lebih sering.

Kamu telah menyembunyikan pakaian erotis ini darinya sejak hari pertama kamu membelinya untuk diri kamu sendiri ketika kamu berbelanja dengan Kaveh. Untungnya, sang arsitek terlalu sibuk melihat-lihat barang lain saat kamu jauh darinya. Rencana awalnya adalah memakainya pada malam pertama untuk merayu suamimu, meskipun setelah dibawa dengan gaya pengantin sampai ke kamar, kamu sebenarnya tidak membutuhkan pakaiannya sama sekali. Memikirkan malam itu saja sudah membuat kamu tersipu malu di depan lemari pakaianmu.

Sejak saat itu, kamu tidak pernah benar-benar melakukan sesuatu yang bersifat seksual dengan Alhaitham. Hal ini tidak terlalu mengganggu kalian berdua karena kalian berdua suka melakukan tindakan romantis satu sama lain. Hanya tenggelam dalam kehadiran satu sama lain sambil mendengarkan musik, membelai dan berpelukan dengan lembut di tempat tidur, sesekali berpegangan tangan, ataupun memberikan ciuman mesra untu satu sama lain. Bagaimana kamu bisa meminta lebih dari hubungan yang menghangatkan hati ini?

Ada kalanya kamu berharap suamimu akan lebih berinisiatif untuk menghabiskan malam bersamamu, namun kamu dengan cepat menyingkirkan pikiran itu ketika kamu melihat suamimu tersenyum melihat tingkah lakumu. Namun, keinginan yang terlupakan, kamu diingatkan kembali akan pikiran tak senonoh saat kamu menemukan pakaian dalam pribadi saat mengobrak-abrik lemari pakaian. Akan sia-sia jika kamu menyembunyikannya selamanya.

Suami kamu sedang tidak ada di rumah saat ini, jadi tidak akan ada orang yang bisa menghakimi perilakumu itu. Tidak ada salahnya untuk mencoba. Dengan perenungan yang cukup, kamu akhirnya berganti pakaian, memakai pakaian erotis tersebut. Kamu hampir secara naluriah membenturkan kepalamu ke dinding karena betapa bodohnya idemu untuk membeli pakaian ini sejak awal, tetapi setelah menarik napas dalam-dalam, kamu akhirnya melihat bayanganmu di cermin.

'Ini tidak seburuk itu,' pikirmu dalam hati. Kamu mungkin bereaksi berlebihan pada awalnya dengan berpikir bahwa kanu telah melakukan kesalahan dan bahwa pakaian dalam itu sama sekali tidak cocok untukmu, namun, pakaian dalam itu menghiasi asetmu dengan baik. Meskipun, kain tipis yang membaluti tubuhmu membuat kamu menggigil kedinginan. Dalam arti tertentu, kamu memang mengharapkannya sedikit terlalu terbuka sesuai dengan keinginanmu, tetapi, bukankah itu memang fungsi dari yang namanya pakaian dalam? Kamu tidak mengenakan bra, tetapi pakaian itu menutupi payudaramu sampai batas tertentu. Namun, kamu dapat dengan jelas melihat celanamu melalui pakaian transparan tersebut.

Sekarang bagaimana? Haruskah kamu benar-benar menyambut suamimu di rumah seperti ini? Meskipun jika kamu sudah menikah, bukankah ini terlalu kurang ajar? Seperti seorang alkemis yang menabrak rintangan dalam eksperimennya, otakmu tidak menghasilkan ide apapun tentang apa yang harus kamu lakukan selanjutnya. Kamu mungkin berani, tapi kamu tidak seberani ini. Sayangnya, kamu sampai pada kesimpulan bahwa jika suamimu bahagia, kamu pun akan bahagia dan kamu yakin dia akan sangat senang melihat kamu seperti ini. Lagipula, Alhaitham pasti akan sangat senang mengetahui bahwa kamu telah kembali ke rumah karena kamu belum bertemu dengan dia selama berminggu-minggu setelah melakukan ekspedisi di padang pasir.

Setiap kali kamu hampir mati karena panasnya gurun pasir, kamu mempertanyakan pada diri sendiri mengapa kamu memutuskan untuk bekerja sebagai sejarawan sementara suamimu yang cakap itu hanya duduk-duduk membaca buku-buku kesukaannya seperti seorang putri kecil. Sungguh, dia tahu apa yang ingin dia lakukan dan dia sangat menikmati kehidupannya yang nyaman sepenuhnya. Satu-satunya hal yang menghalangi kebahagiaannya adalah orang-orang dari Akademiya. Meskipun kamu jarang berada di rumah karena penelitiamu, dia tidak pernah mengkritikmu atas pilihan yang kamu buat.

𝗠𝗘𝗧𝗔𝗡𝗢𝗜𝗔, Alhaitham Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang