Berjalan dengan tanpa alas kaki, menginjak beribu-ribu butiran pasir putih, juga ditemani oleh terpaan angin senja memang sangat memperindah suasana hati seorang Galena Salsabila Renjani. Wanita penyuka malam itu selalu menyempatkan diri untuk sekedar duduk dipinggiran pesisir pantai.
Kaki jenjang nya terus berjalan tanpa arah tujuan, hingga ia memutuskan berhenti berjalan dan mulai menatap senja yang mulai menghilang digantikan oleh gelapnya malam. Satu kata yang terucap dari bibir seorang Renjani " Indah" Hembusan angin yang syahdu membuat rambut indah milik Renjani terayun dengan perlahan hingga menutupi sebagian wajah indah nya.
Dengan tenang nya ia menikmati semilir nya angin, dan dengan indah nya ia mendengar kan deruan ombak. Tiba-tiba entah darimana datang nya tangan kekar itu mengubah posisi seorang Renjani. Yang mulanya ia menghadap ke arah laut yang terbentang luas, kini ia berhadapan dengan sosok lelaki tampan yang dengan santai nya lelaki itu tersenyum manis ke arah Renjani.
"Lo nggak mau pulang ja? " Tanya lelaki itu dengan sedikit menyingkirkan anak-anak rambut milik Renjani.
"Lo selalu bikin gw murka" Ketus Renjani dengan pipi nya yang sedikit mengembung.
"Udah tugas gw sebagai kakak yang baik" Ujar lelaki tadi yang diyakini sebagai kakak dari seorang Renjani.
"Kampret lu"
Sampai pada akhirnya, kedua manusia tersebut pergi meninggalkan laut yang mulai merintih dengan ombak kerinduan nya, meninggalkan sosok remaja yang kini tengah duduk di batu besar yang menghadap langsung dan bertempur langsung dengan keras nya ombak laut.
Lelaki tampan dengan iris mata hitamnya, bibir nya yang berwarna pink itu mampu menggoda iman para wanita diluaran sana. Lelaki itu bukan hanya fokus dengan ombak saja, tetapi ia juga tak luput memandang seorang Renjani dengan lelaki tadi yang ia yakini sebagai kekasih dari seorang Renjani. Eh tunggu, kekasih? Bukan nya lelaki yang bersama Renjani tadi adalah kak- ah, sudahlah.
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛
"Pagi, neng Renjani" Sapa satpam sekolah yang kini tengah membuka gerbang keramat milik Modern Green School.
"Pagi juga pak Mamat, maaf ya jadi ngerepotin pak Mamat" Ujar Jani, ia merasa tidak enak karena setiap harinya selalu dibukakan gerbang oleh pria paruh baya itu, ya walaupun memang itu tugas nya seorang pak Mamat.
"Nggak papa atuh neng, ini teh udah tugas nya Bapak" Balas pak Mamat dengan senyum indahnya.
"Yaudah kalo gitu Jani ke kelas yah Pak" Ujar Jani yang mulai berlari meninggal kan pak Mamat yang kini masih berdiri untuk menyambut para murid lainnya.
Ia mulai memasuki kawasan parkiran para murid Modern Green School, matanya terus menelisik mencari sahabat gilanya, hingga akhirnya ia menemukan mobil sport berwarna putih milik sahabat gila nya itu. Seketika pintu mobil tersebut pun terbuka menampilkan wanita cantik dengan seragam kebanggaan nya, rambut panjangnya dibiarkan terurai begitu saja yang pada dasarnya menambahkan kesan elegan pada diri seorang Adzkiya Naila Taleetha yakni sahabat gila seorang Renjani.
"Woy cegil, aelah tuh anak malah drama dulu lagi" Teriak Renjani yang pada nyatanya ia muak dengan drama kibasan rambut badai seorang Adzkiya.
"Cegal, cegil, stop!! Sekarang panggil gw dengan sebutan cemin" Ucap Adzkiya dengan raut wajah songong nya itu.
"Hah? "
"Yaelah, gitu doang gak tahu lu, ah memang dasarnya seorang Renjani itu norak!! N. O. R. A. K" Kesal Adzkiya dengan menekankan huruf-huruf dari kata norak.
"Gw bukan norak, tapi nggak tahu" Balas Renjani yang tak Terima jikalau dirinya yang badai ini disebut norak oleh wanita gila itu.
"Gw kasih tahu, Cemin itu artinya Cewek Jaemin" Ucap Adzkiya dengan bangganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/359151077-288-k528155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, dan Laut
Teen Fiction_Laut itu adalah gambaran dari dirimu, seandainya aku hilang digulung ombak -pun aku akan tetap menyelam kedasar laut, menjaga apa yang seharusnya aku jaga_