𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐋𝐀𝐈𝐍 : 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝟕

87 67 5
                                    

Hari ini, dengan amat sangat terpaksa Jani harus pulang sekolah bersama manusia yang paling menyebalkan se kampung durian runtuh. Bagaimana tidak, kini ia harus terjebak diantara pulang naik bis bersama Adzkiya, atau naik motor bersama lelaki modus na'udzubillah yang tak lain adalah Karang.

"Buruan naek, emang lo mau desek-desekan di bis?" lihatlah, betapa gencarnya seorang Karang untuk menarik perhatian Jani.

"Heh kuda lumping, gue juga tau yah kalo lo suka ama sahabat jelek gue, tapi ngga usah pake acara maksa begini dong"

Hah, hari ini Jani memang diantar supir untuk berangkat, ya memangnya kenapa? haishhhhhh kalian ngga bakal tau kalo ternyata istri pak samsul selaku supir pribadi keluarga Jani kini tengah melahirkan, terjadilah acara pulang naik bis.

Apa-apaan ini, sekarang ia harus terjebak diantara pergelutan manusia tak beradab seperti Karang dan sahabat paripurna nya yang tak lain adalah Adzkiya. Heyyyy!! ayolah, Jani ingin segera pulang abistuh rebahan sambil netflix'kan.

Ditengah-tengah acara adu bacot dua cecunguk itu, tiba-tiba dua manusia dengan kuda besi yang masing-masing mereka tumpangi berhenti tepat di depan Jani, bisa dipastikan bahwa kedatangan dua lelaki tak dikenal itu membuat acara perkelahian temannya Jani berhenti.

Gue kayak kenal nih motor punya siapa- batin Karang.

Tak disangka, adegan buka helm pun terjadi dengan slow motion. Dan kalian tahu, sumpah dua lelaki itu memang tampan!! buktinya saja kini Adzkiya hanya bisa menganga dengan rambut singa akibat pergelutan tadi.

"Kia? are you oke babe?" ujar salah satu lelaki itu dengan mengguncang pelan bahu Adzkiya.

Pantas saja Adzkiya dibuat mabuk, ya inimah lelaki modelan Nct!! yakali Adzkiya ngga meleleh. Canda guys, dua lelaki tersebut ialah Aaz dan satu temannya yang bisa dipastikan bahwa dia juga teman nya Khairan yang tak lain adalah Kaka dari Jani.

tanpa aba-aba, kini teman Aaz telah berada didepan Karang, menatap pemuda itu dengan nyalang. Karang yang diperlakukan seperti itu tidak membuat nyali nya menciut, hei kalian semua harus tau kalo Karang ini ialah ketua geng motor The Peoni'x, Mana bisa ia ditindas hanya dengan sebuah tatapan kecil itu.

"Ngga usah main-main sama dream'z, Ka" ujar pemuda yang berada didepan Karang, tak lupa dengan ia yang sedikit mendorong bahu milik pemuda yang berada didepannya.

"Udah lah Kal, ngga usah ngajak baku hantam. Yang ada entar lo dijadiin samsak nya si Khai gegara bikin keributan di sekolah" Peringat Aaz, hingga membuat dua lelaki itu menengok dan berdecih.

"Mau setinggi apapun geng kalian, Ketua lo tetep sampah yang ninggalin anggota gue yang hampir sekarat" bisik Karang tepat di telinga -Haikal Vandana Anzianovic, salah satu inti pemegang dari ketua penyerangan geng Dream'z.

Setelah mengucapkan kalimat keramat itu, Karang kembali mengatur mimik muka seperti biasanya yang selalu ia tunjukan di depan orang lain, Datar dan tak tersentuh.

"Pengecut kaya anggota lo pantes dibuat mati kaya gitu" ujar Jani pelan, nyaris tak bisa didengar oleh siapapun terkecuali Adzkiya dan Aaz yang memang sedari tadi berada di samping nya.

Suasana makin mencekam setelah Jani berucap dengan demikian tenang nya. seseorang yang sedari tadi melihat apa yang terjadi saat ini, menangkap siluet kebencian didalam manik mata milik seorang Renjani. Keadaan makin tak kondusif hingga akhirnya teman-teman Karang datang dan memecahkan keheningan ini.

"Ka?" Panggil Alva.

Hingga akhirnya helaan nafas keluar dari mulut Karang, " Cabut " perintahnya, dan melenggang begitu saja meninggalkan niatnya untuk pulang bersama Jani.

Dia, dan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang