"Damai-damai, lu kira ini lagi pemilihan capres, pake acara tulisan pemilu damai?! " cerocs Haikal, bagaimana tidak. Kini anggota Phoenix berbondong-bondong memasuki kawasan Dreamz lengkap dengan membawa karangan bunga yang bertuliskan "Pemilu Damai".
" heh simpanse! " teriak Zehan tepat dihapadan Alva, yang kini tengah berdiri manis membawa parsel buah.
"Lo pada, kalo mau ngemis jangan disini! Kita ngga nerima gelandangan modal visual" lanjutnya lagi.
Malam-malam begini, Dream'z yang tengah mengadakan rapat bantuan donasi untuk panti asuhan tiba-tiba harus di tunda karena entah ada hidayah apa, geng Phoenix beserta anggota inti juga ketuanya pun datang bertamu.
Sebenarnya Aaz memang tidak sama sekali terganggu, namun hanya saja kini ruang tengah basecamp mereka penuh dengan karangan bunga yang bertuliskan "pemilu Damai", heyyyyy semua orang juga tahu kalo Khai itu hanya pemimpin geng, bukan pemimpin Rakyat.
Anggota Dream'z yang lain hanya bisa diam tercengang dengan kelakuan aneh bin ajaib dari musuh bebuyutan nya ini. Tak terkecuali Haikal dan Zehan, kedua pemuda tengil itu kini tengah mencak-mencak gegara ulah para bajingan Phoenix.
"Ekhm."
Tersadar dari lamunan nya, Aaz pun menghela nafas panjang. Jangan-jangan ini strategi dari Phoenix untuk menyerang Dream'z lebih awal, Karang yang tahu akan tatapan kecurigaan dari ketua bagian informasi Dream'z itu- pun menyuruh seluruh anggota nya untuk tetap duan tak bersuara, biarlah ia yang menyuarakan segalanya.
"Ada keperluan apa lo sama anak-anak lo itu kesini?! " tanya Zehan dengan sewot, wouhh tentu jelass bajingan seperti mereka ngga pantes di lembutin, pikir nya.
"Chill dude, we're just trying to be cool" jawab karang dengan santai.
"Ohhhh~ gue tau nih, lo pada mau nyerang kita tanpa ada ketua- kan?! " tuduh pemuda yang paling muda di Dream'z, siapa lagi kalau bukan Jisung.
"Eh babik!! Mon maaf ye, di bilang kita kesini baik-baik ko sire sewot" timpal Fariz kesal, nah kan bahasa serang nya keluar, perlu di garis bawahi kalo Fariz nih mas-mas jowo keturunan serang, darah biru nih senggol dong~.
"Datang baik-baik ko ngatain gue babik" marah jisung tak Terima, enak saja dirinya yang tampan paripurna ngalahin charm eun woo disamain sama hewan penghasil duit macam babi ngepet.
"Loh, salah? Gue kira lo emang beneran jelmaan babik" sarkas Fariz dengan kejam.
Hadehhhh, ini mau Damai apa debat? Udah percis kek pemilu anjayyy!!. Baiklah, kali ini Karang serius dengan niatnya, ia juga sudah memikirkan nya dengan matang-matang.
"Gue sebagai ketua geng Phoenix, punya niat baik dan surat terbuka buat ngajak kalian selalu geng Dream'z buat Damai" ujar Karang lantang.
Keadaan yang cukup hening itu mampu membuat semua orang mendengar apa yang telah ia ucapkan. Kini ia hanya bisa tersenyum menunggu jawaban dari pihak seberang, urusan diterima atau nggak nya itu belakangan, untuk sekarang ia bisa jujur pada diri sendiri saja itu adalah sebuah kebanggaan.
"Jangan konyol lo kuda poni!! " nyolot Rian, apaan ini? Setelah kejadian kehilangan nyawa, tiba-tiba saja pihak lawan minta Damai? Yang bener ajah, rugi dong!!.
"Seenggaknya biarin gue buat nonjok muka sok pede nya itu di hadapan anak-anak nya" marah Zehan, enteng sekali lambe manusia lembu dah beli dah belah ini.
"Silahkan" balas Karang.
Baru saja Zehan hendak membogem wajah manusia tengil yang berada di hadapan nya itu, namun lengan kekar milik Mahe menghentikan pergerakannya. Tangan berurat milik Mahe itu menarik kerah baju belakang miliknya, heyy mau tau dimana ke manly an nya iniiii!!.
![](https://img.wattpad.com/cover/359151077-288-k528155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, dan Laut
Novela Juvenil_Laut itu adalah gambaran dari dirimu, seandainya aku hilang digulung ombak -pun aku akan tetap menyelam kedasar laut, menjaga apa yang seharusnya aku jaga_