𝐉𝐀𝐍𝐉𝐈 𝐃𝐈 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐈 : 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝟏𝟕

35 10 11
                                    

Hari ini, Sabtu, 14 Februari.

Pemuda jangkung tengah menatap dirinya dihadapan cermin kotak yang menempel dengan lemari kayu miliknya, tangannya sibuk menyisir surai hitam kebanggaannya. Seulas senyum terbit di belahan penuh luka, katanya. "Titik terbesar dari rasa cinta, ialah berusaha tersenyum kala purnama nya terlihat indah di atas langit malam yang menawan". Dari kata tersebut, hadirlah Galen dengan sejuta rasa ikhlasnya.

Suara decitan pintu terdengar dengan amat sangat jelas, Galen berhenti sejenak dari kegiatannya. Melirik sekilas ke arah pintu berwarna kan hitam, disana hadirlah sosok wanita cantik dengan anak kecil yang tengah tertidur pulas didalam gendongan wanita tersebut.

"Maaf yah, Gal, gue bawa Arkhan. Ngga bisa ditinggal soalnya" Wanita itu ialah Vabella, ia berjalan mendekat kearah Galen, dan berdiri dibelakangnya.

"Gue malah seneng kalo ada anak kecil" Galen memutar tubuhnya menghadap kearah Vabella.

kontak itu telah Galen ganti sejak semalam, ia sudah benar-benar memutuskan untuk pergi dari kehidupan semestanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kontak itu telah Galen ganti sejak semalam, ia sudah benar-benar memutuskan untuk pergi dari kehidupan semestanya.

Helaan nafas berat terdengar, Vabella tahu bahwasanya lelaki yang kini berada dihadapannya sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, Renjani ialah "Dewa" dari buku Lavender Untukmu.

Vabella yakin, sampai kapanpun Renjani tidak akan pernah menemukan sosok Galen di diri Karang, ia pastikan bahwa perasaan itu hanya sekedar singgah.

"Lo, kalo nggak memungkinkan buat ketemu para manusia brengsek itu, kita pergi ke tempat lain ajah" Vabella mendudukkan dirinya ke kasur empuk berwarna kan abu-abu.

Galen mencoba tersenyum dan duduk disamping Vabella, tangannya ber inisiatif untuk mengelus pucuk kepala si kecil yang berada di gendongan Vabella. Wajah tenang nan damai itu membuatnya iri, rasa-rasanya, menjadi bayi sangat menyenangkan. Namun, bukankah nyawa Kakaknya akan tiada, bila ia ikut dilahirkan?.

"Nggak usah, gue mau ngenalin Jani ke ibu, dia sama sekali belum pernah kesana selain Adiknya."

Vabella tak mampu untuk berkata-kata, lelaki disampingnya ini sangat keras terhadap diri sendiri. Hidup tanpa pelukan orang tua ternyata mampu membuat lelaki itu kuat hingga saat ini.

"Gue kesini naik Grab, jadi, entar lo anterin gue balik."

"Gue jamin, lo sama bayi gue ini aman."

Aaaaahhhh, balasan dari Galen mampu membuat hati Vabella menghangat.

      ╞═════𖠁𝔻𝕚𝕒,𝕕𝕒𝕟 𝕃𝕒𝕦𝕥𖠁═════╡

"Wihhhhh, makin keren ajah lo, Al. Pake acara bawa Tesla" Sindir Zehan.

"Bacot, lo."

Ya, saat ini anggota Dream'z maupun Pheoni'x tengah berkumpul dirumah Arsa. Mereka semua akan pergi bersama menuju pantu asuhan bunda, kegiatan seperti ini rutin mereka lakukan dalam dua bulan sekali.

Dia, dan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang