Brukk
"Auch!!" Ringis Mala sangat lututnya mencium aspal.
Rakha berbalik menghampiri Mala yang terjatuh. "Lo gimana sih kok bisa jatuh" ujar Rakha. Ia berjongkok untuk memeriksa luka Mala.
"Kok Lo nyalahin gw sih, mana gw tau batu ada di sini" ujar Mala. Rakha menghembus kan nafasnya kasar. Seperti nya Rakha memang harus extra bersabar menghadapi Mala.
"Dimana mana juga ada batu Mala. Namanya juga jalanan" ucap Rakha membuat Mala memutar bola matanya, malas menanggapi ucapan Rakha.
"Bawel Lo, niat bantuin ngga"
"Lo ngatain gw bawel? Yaudah rasain"
Rakha tersenyum lalu hendak pergi meninggalkan Mala yang masih terduduk di aspal."RAKHAA!!"
"Kurang ajar Lo! Awas aja nanti gw bakal aduin ke Tante Esta" ancam Mala. Ia mencoba bangkit, tetapi sulit, rasa nyeri pada lutut nya itu semakin menjadi.
Rakha menatap Mala sambil bersedekap dada. "Berani Lo? Gapapa sih kalo Lo mau duduk di situ sampe malem" ucap Rakha.
"sialan banget sih Lo"
"Gimana masih mau aduin gw?"
"Nggak, biarin aja tar gw ngesot pulang nya" Mala mengerucutkan bibirnya. Rakha terkekeh melihat sikap Mala.
Mala mencoba lagi untuk bangkit, tapi ia merasa tubuhnya melayang. Dan benar saja ia kini berada di gendongan Rakha. Mala tak memberontak karena luka di lutut nya semakin bertambah nyeri.
Rakha menggendong Mala ala bridal style. Ia membawanya masuk ke dalam markas.
Brak
Rakha membuka pintu markas dengan kasar, sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
Afan dan Eby mengelus dada nya melihat Rakha yang datang tanpa mengucap salam. Melainkan dengan membuka pintu secara kasar.
Kebetulan anak The Breezy sedang berkumpul semua di ruang tengah. Mata mereka tertuju pada seorang gadis yang berada di gendongan Rakha.
"Pak bos dateng ngagetin aja, mana bawa anak orang, nyulik dari mana Lo" celetuk Zayyan
"Sembarangan Lo" cibir Rakha
Mala menatap semua penghuni yang ada di sana. Asing? Tentu saja. Mala merasa tak nyaman berada di kerumunan laki-laki.
"Kha..." Lirih Mala
"Apa?"
"Ayo pulang"
"Ck, Lo gimana sih, kita baru nyampe masa Lo mau pulang, yang bener aja" ujar Rakha membuat Mala menunduk.
"Heh Lo gimana sih, masa sama cewe ngga bisa sweet dikit aja gitu, yang ada anak orang tersiksa ege" ucap Eby
"Ray Lo bisa ambilin kotak P3k" pinta Rakha yang diangguki Rayan.
"Sebentar"
"Jangan nunduk" Rakha mengangkat dagu Mala. Membuat Mala kini mendongak menatap nya.
"Lo dapet cewe darimana rakh" ceplos Afan
"Dia bukan cewe gw" ucap Rakha
"Sumpah, gw kira itu cewe Lo. Padahal gw berharap bisa launching buk ketu" Ujar Nio
"Pala lu launching, dikira produk" Zayyan menoyor kepala nio, membuat di empu meringis.
"Apa sih zay, sirik aja Lo" nio menatap Zayyan sinis.
"Ngapain gw sirik sama buaya darat"
"Heh Tom and Jerry, Lo berdua ngga bisa jaga image banget, tiap hari berantem mulu, kaga ada bosen nya" ucap Afan yang jengah pada kedua makhluk itu. Rakha pun sudah terbiasa sama tingkah mereka. Namun hal itu justru membuat mereka akur tanpa ada pertengkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fall In Love (Rakha)
Teen FictionCinta muncul dengan sendirinya. Seiring berjalannya waktu, cinta itu akan tumbuh, semakin lama semakin dalam. Cinta juga penuh ketulusan, bukan penuh paksaan. Kita di pertemukan oleh takdir. Tapi takdir itulah yang membawa kita untuk saling melengka...