{4} ~Curiga~

1.2K 92 27
                                    

"Mala" Esta menghambur kan pelukan nya pada Mala.

Esta menatap Mala penuh kekhawatiran. "Kamu gapapa kan sayang? Tadi Tante cariin di kamar kamu ngga ada Tante khawatir" ucap Esta panjang lebar.

"Maafin Mala udah bikin Tante khawatir, tadi Mala keluar karena dari siang Mala belum makan, jadi Mala pengen beli nasi goreng" Esta membulatkan mata nya mendengar ucapan Mala. Ia beralih menatap Rakha.

Rakha menyadari nya. Ia lupa memberi Mala makan saat di markas.
"Mampus gw"

"RAKHA!" Suara Esta menggema disana.

Mala meruntuki perkataan nya, seharusnya tadi ia tidak berbicara seperti itu pada Esta. "Ni mulut kaga bisa di filter banget sih, kalo gini tar Rakha yang marah sama gw" batin Mala. Ia pun tak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan Rakha dari Esta.

"Sayang udah ya jangan marah-marah" Gerald mengelus punggung Esta, ia mencoba meredam amarah istrinya. Gerald pun tahu jika Esta sangat menyayangi Mala seperti anak nya sendiri.

"Emm... Tante, Rakha ngga salah kok, ini salah Mala, tadi Rakha udah nawarin Mala buat makan tapi Mala nolak" semua menatap ke arah Mala yang menunduk. Rakha mengerutkan keningnya mendengar penuturan Mala barusan.

"Bener?" Esta memastikan, ia hanya takut Mala berbohong kepada nya.

"Bener Tante" jawab Mala. Sebenarnya ada rasa bersalah di hati Mala karena telah membohongi Esta. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga harus membalas perbuatan Rakha tadi. Karena jika Rakha tak menyelamatkan Mala, dia tak tau apa yang akan terjadi pada diri nya.

"Yaudah sekarang kamu ke kamar ya, nanti Tante siapin kamu makanan" ucap Esta membuat Mala menggeleng cepat.

"Ngga usah Tante, Mala tadi udah beli nasi goreng"

Esta mengangguk sambil tersenyum "yaudah Tante ke kamar dulu ya"

"Iya Tante"

Mala hendak melangkah namun Rakha mencekal pergelangan tangan nya. "Lo kenapa bilang gitu tadi"

"Rakha lepas..."

"Lo jawab dulu pertanyaan gw"

"Ya biar Lo ngga di marahin lah, emang nya apalagi. Minggir gw mau masuk"

"Aww" Rakha meringis saat perut nya di cubit oleh Mala.

"Lebay Lo" cibir Mala lalu pergi meninggalkan Rakha.

"Tadi baik sekarang kaya Mak lampir" gumam Rakha

---

"Sshhh" Rakha meringis saat luka lebam di perut nya semakin terasa sakit.

Mala tak sengaja melewati kamar Rakha. Pintu nya terbuka setengah sehingga Mala dapat melihat dalamnya. Mala terkejut saat melihat luka lebam di perut Rakha, ia menerobos masuk tanpa mengetuk pintu.

"Rakha perut Lo kenapa?" Tanya Mala. Tangannya tak sengaja menyentuh perut Rakha.

"Akh, sakit"

"Ehh maap maap reflek" Mala tersenyum menunjukkan deretan gigi nya.

"Perut Lo kenapa?" Mala mengulang pertanyaan yang sama.

"Tadi perut gw ditendang sama sosok misterius itu" ucap Rakha membuat Mala membolakan matanya.

"Hah? Kenapa Lo ngga bilang sama gw sih" Mala langsung meraih kotak P3K yang berada di laci.

"Lo mau ngapain?"

"Ck, pake nanya Lo, ya ngobatin lah, masa iya luka Lo parah gini di diemin aja" kesal Mala

Mala sedikit ragu untuk mengatakan nya pada Rakha, tetapi Mala mencoba memberanikan diri nya. "Kha... Buka baju Lo"

The Fall In Love (Rakha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang