Pagi nya mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Mala sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Rakha.
"Aduhh!" Mala reflek menoleh ke belakang. Disana terlihat Rakha sedang sambil meringis kesakitan.
"Kamu kenapa kha?" Mala menghentikan aktivitas nya. Ia berjalan menghampiri Rakha.
"Kenapa kha?" Mala mengulangi ucapan nya. Rakha tak menjawab justru Rakha malah menarik Mala ke pangkuan nya.
Rakha menyimpan wajah nya di ceruk leher Mala. Ia menghirup aroma tubuh Mala.
"Kha geli..."
"La ngga usah sekolah aja ya" Rakha memohon sambil memainkan beberapa anak rambut Mala.
"Ngga mau! Kita tetep harus sekolah kha. Aku ngga mau bolos!" Tukas Mala.
"Sehari aja la... Ya pliss"
"Nggak!"
"Ish yaudah aku ngambek" Rakha menurunkan Mala dari pangkuan nya.
"Kha kamu marah?" Tanya Mala namun Rakha tak bergeming.
"Ish, dikira dia doang yg bisa ngambek" batinnya. Mala langsung meraih tas nya lalu berjalan meninggalkan Rakha.
"La kamu mau kemana?" Mala tetap melanjutkan jalan nya. Rakha mengacak rambut nya kasar. Ia meraih kunci motor nya dan langsung berlari mengejar Mala.
"La tunggu!" Rakha mencekal pergelangan tangan Mala. "Lepasin!"
"Awas kha, aku mau berangkat! Kalo kamu mau bolos, bolos aja. Aku ngga larang kamu" cecar Mala.
"Ngga gitu la, aku min-"
"Udah diem bisa ngga! Aku mau berangkat nanti telat" sentak Mala. Hari ini ia akan berangkat menggunakan menggunakan motor sport kesayangan nya. Mala langsung menancap kan gas lalu melesat dair sana.
Rakha menganga tak percaya. "Mala bisa bawa motor?" Gumam nya.
"Shit!" Umpat nya
"Gw udah ketinggalan jauh"
---
Sesampainya di sekolah Mala di sambut dengan kedua sahabat nya. Siapa lagi kalau bukan Adara dan Vio.
"Oh my my, Lo bisa bawa motor sport" ujar Adara membuat Mala tersenyum tipis.
"Btw Lo kenapa ngga berangkat bareng sama Rakha?" Vio menatap nya penuh tanda tanya.
"Eh iya gw baru sadar. Kenapa Lo ngga sama Rakha aja" Adara menimpali.
"Gapapa" jawab Mala singkat.
Adara mengernyitkan dahi nya. "Beneran?" Mala mengangguk sebagai jawaban.
"Yaudah yuk ke kelas" ajak Vio lalu mereka bertiga berjalan menuju kelas nya.
Rakha berjalan di koridor dengan tergesa-gesa. Ia ingin cepat sampai dikelas nya dan menemui Mala.
"Mala" Rakha sampai di kelas dengan nafas yang tersengal-sengal. Mala yang sedang duduk membelakangi nya pun menoleh.
"Rakha" gumam Mala. Raut wajah nya berubah. Dari senang menjadi datar.
"Ikut aku la" titah Rakha sambil menggandeng tangan Mala.
"Ngga mau kha, aku mau disini!" Mala mencoba berontak, tapi tenaganya tak cukup kuat.
Adara dan Vio saling melirik satu sama lain. "emm mal kita keluar dulu ya. Yuk Vi" ujar Adara sambil menggandeng tangan Vio.
Kini di kelas itu hanya ada Mala dan Rakha. Adara dan Vio memang sengaja keluar dari kelas untuk memberi mereka luang berdua. Mereka tau pasti ada masalah di antara kedua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fall In Love (Rakha)
Teen FictionCinta muncul dengan sendirinya. Seiring berjalannya waktu, cinta itu akan tumbuh, semakin lama semakin dalam. Cinta juga penuh ketulusan, bukan penuh paksaan. Kita di pertemukan oleh takdir. Tapi takdir itulah yang membawa kita untuk saling melengka...