"RAKHA... TOLONG"
BRUKK
"Mala!" Rakha berlari dari balkon menuju kamar Mala. Ia membuka pintu dengan kasar tanpa mengetuk.
Rakha terkejut saat melihat Mala berada di lantai dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Rakha" lirih nya. Rakha langsung menarik Mala ke pelukan nya.
"Ada apa la?" Tanya Rakha. Situasi kamar Mala sangat kacau seperti kapal pecah, banyak barang-barang yang berserakan di lantai. Bukan hanya itu, bahkan Rakha melihat bercak darah di lantai. Rakha tau pasti ada sesuatu yang telah terjadi pada Mala.
"Hikss... Tadi..."
Flashback on
Mala melempar tas nya ke sembarang arah. Mata nya tertuju pada secarik kertas yang tergeletak di atas meja belajar nya.
Mala mengambil kertas itu lalu membaca nya.
"Dasar perebut. Cewe murahan, Lo sama ibu Lo sama aja, sama-sama perebut, Lo harus nya mati, orang kaya Lo ngga pantes hidup apalagi bisa deket sama Rakha. Tunggu pembalasan gw Mala, gw pastiin hidup Lo bakalan menderita, Lo harus ngerasain apa yang gw sama ibu gw rasain selama ini!"
Mala terkejut setelah membaca isi surat tersebut. Mala tak mengerti apa maksud isi surat itu.
Mala berlari ke balkon kamar nya saat melihat seseorang memakai pakaian serba hitam mencoba untuk menerobos masuk.
Ia membuka pintu balkon untuk mengecek. Tiba-tiba sosok itu sudah berada di hadapan nya. Mala mundur satu langkah. Sosok itu semakin mendekat, bahkan ia mengeluarkan sebuah pisau yang di genggam di tangan kanan nya.
"Mau apa Lo, jangan mendekat!" Mala semakin mundur hingga sekarang tubuh nya sudah bersandar di tembok. Mala tak bisa berkutik, sosok itu berjalan semakin dekat ke arah nya.
Mala menggeleng cepat saat pisau itu sudah menempel di leher nya. Sedikit saja ia bergerak pasti leher nya sudah tergores dengan pisau itu.
Srekk
Sosok itu menyayat leher nya.
"Lo siapa sih? Kenapa Lo mau nyelakain gw" ujar Mala. Tetapi sosok itu tak menggubris nya.
Mala tak tinggal diam saat sosok itu kembali mendekatkan pisau ke pipi nya. Ia menendang sosok itu hingga jatuh tersungkur. Pisau yang di genggaman nya terlempar. Mala yang melihat nya segera merebut pisau itu.
Sosok itu berusaha bangkit, Mala was-was, ia mengarahkan pisau ke pada sosok itu.
"Pergi ngga!"
"Gw bakal pergi kalau Lo udah mati"
"Sial" umpat Mala saat sosok itu berusaha mengambil pisau itu dari genggaman nya.
"Auch" sosok itu mendorong tubuh Mala sampai terjatuh sehingga pisau nya terpental jauh. Sosok itu berhasil kabur lewat pintu balkon nya. Disana sudah ada tali yang terikat untuk jalan keluar nya.
Flashback of
"Lo punya musuh?" Tanya Rakha membuat Mala menatap nya.
"Ngga kha... Gw juga ngga tau kenapa tiba-tiba ada yang mau nyelakain gw" jawab Mala
"Apa jangan-jangan Cantika? Dia kan satu-satunya orang yang ngga suka sama Lo" ujar Rakha tiba-tiba. Mala menggeleng cepat.
"Bukan! Dia bukan Cantika. Gw tau dari postur tubuh nya ada laki-laki. Dan gw yakin pasti itu adalah orang suruhan" ucap Mala
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fall In Love (Rakha)
Teen FictionCinta muncul dengan sendirinya. Seiring berjalannya waktu, cinta itu akan tumbuh, semakin lama semakin dalam. Cinta juga penuh ketulusan, bukan penuh paksaan. Kita di pertemukan oleh takdir. Tapi takdir itulah yang membawa kita untuk saling melengka...