Sepulang sekolah, Rakha dan Mala langsung menghampiri Gerald yang sudah menunggu nya di ruang kerja.
"Assalamualaikum" mereka berdua mencium punggung tangan Esta dan Gerald secara bergantian.
"Waalaikumsalam"
"Akhirnya kalian datang. Sini duduk" Esta menyambut nya dengan hangat.
"Mamah sama papah mau ngomong apa?" Rakha memulai pembicaraan.
"Papah langsung to the point aja ya. Kamu ada perasaan ngga sama Mala?"
"Papah ngomong apa sih" Rakha tersenyum getir. Ingin sekali ia menjawab yang sebenarnya. Tapi kata hati tak mampu mengungkapkan nya.
"Papah serius, kamu tolong jawab jujur" Rakha tak bergeming. Ia masih menatap lurus tanpa menjawab pertanyaan Gerald. "Rakha!"
"Papah kalo ngomong jangan ngaco, mana mungkin Rakha suka sama Mala" Esta dan Gerald saling tatap. Apakah mereka mampu menerima kenyataan ini? Atau bahkan sebaliknya?
"Papah nyuruh Rakha kesini cuma mau bahas perasaan aku sama Mala" ucap Rakha
Gerald menggeleng. "Bukan! Ada yang lebih penting. Tapi papah harap kalian berdua bisa menyetujui nya"
"Apa pah cepet kasih tau!" Desak Rakha
"Kalian berdua akan papah jodohkan"
Deg!
Mala yang tadi nya diam langsung membuka suara. "Maksud om apa?"
"Ya kalian akan dijodohkan. Orang tua kamu juga sudah menyetujui nya Mala. Kita memang sudah merencanakan hal ini dari lama"
"Tapi pah..."
"Kenapa kha kamu keberatan?" Tanya Esta. Rakha tak menjawab.
"Papah mohon kha, kamu setuju kan? Ini semua demi kebaikan kalian. Ngga lama lagi mamah sama papah akan pergi kembali ke Jerman, papah ada kerjaan disana cukup lama. Dan kita tidak mungkin membiarkan kalian satu atap tanpa ada nya terikat hubungan suci. Apalagi kalian masih remaja, pasti bisa khilaf kan?"
"Papah juga sudah sepakat untuk menjodohkan kalian. Jadi papah mohon pikirkan baik-baik" lanjut nya
"Rakha mau ngomong sebentar sama Mala" Rakha menggandeng tangan Mala keluar dari ruangan Gerald.
"Kenapa kha?" Mala sebenarnya tau maksud dan tujuan Rakha.
"Emang Lo mah di jodohin sama gw?" Mala menatap Rakha sendu. Mala juga tidak tau harus menjawab apa. Untuk sekarang Mala masih belum bisa mengetahui perasaan nya pada Rakha. Mereka belum lama mengenal, bahkan Mala tidak tau bagaimana masa lalu Rakha. Apa ia bisa menerima nya?
"Ngga tau kha... Gw bingung"
Rakha menggenggam kedua tangan Mala. "Lo jujur aja la, gw tau ngambil keputusan ini ngga gampang"
"La" lirih Rakha. Ia menangkup kedua pipi Mala. Mengamati setiap inci wajah Mala. Tatapan mereka bertemu. Teduh yang Rakha rasa kan saat menatap manik mata Mala.
"Tapi emang nya Lo mau di jodohin di sama cewe kaya gw. Gw banyak kurang nya kha... Ngga kaya Lo yang sempurna" Mala menundukkan kepalanya.
"Hey jangan nunduk" Rakha kembali menangkup pipi Mala. "You are perfect La... Jangan bicara kaya gitu gw ngga suka! Dan satu lagi" Rakha memajukan wajahnya. "Yang bilang gw sempurna siapa hmm?"
"Bener kok, Lo sempurna kha..."
"Tapi Lo lebih dari sempurna"
Blush
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fall In Love (Rakha)
Teen FictionCinta muncul dengan sendirinya. Seiring berjalannya waktu, cinta itu akan tumbuh, semakin lama semakin dalam. Cinta juga penuh ketulusan, bukan penuh paksaan. Kita di pertemukan oleh takdir. Tapi takdir itulah yang membawa kita untuk saling melengka...