BROTHER - 7

851 65 8
                                    

satu bulan berlalu, win dan bright belum berbaikan hingga win menjadi sedikit frustasi

"halo win, kenapa? gue baru balik dari ngajar"

"temenin gue mabok yuk"

"tapi gue ga mabok ya"

"iyaa, tapi lo izin sama pacar lo dulu"

"phi dew belum pulang"

"ya yang penting kabarin dulu"

"santai aja elah dia bukan pacar gua gini"

"yaudah gaslah, gue otw dari rumah"

Nani berangkat dari apart dew setelah mengganti pakaian ke tempat bar biasanya dengan menggunakan taksi

sampai disana, Nani mencari win yang sudah duduk di kursi bar dengan alkohol di depannya

"anjrit kenapa minum duluan sih win?"

"gue kesel bet anjir sama bri, minimal kalo emang anaknya dia ya kabarin gue bangsat jangan di gantung gini"

"nanti gue tanyain bri deh" Nani duduk disamping win

banyak orang yang menari mengikuti musik yang di sajikan

mata Nani terfokus pada satu laki laki yang tubuhnya tidak asing baginya

mata Nani terfokus pada satu laki laki yang tubuhnya tidak asing baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anjir, itu phi dew ciuman sama siapa?"

"hah, mana?" tanya win lalu Nani menunjuk kearah dew

"pacarnya?" tanya win

"ga tau sih"

"Lo samperin sana"

"ngapain anjir, itu urusan dia"

"Lo yakin ga cemburu?"

"ngga sih"

"anjir lo masih aja denial sama perasaan sendiri"

"ngga denial anjir, emang bukan urusan gua kan? itu hak dia coy mau ciuman sama siapa"

"ngga denial anjir, emang bukan urusan gua kan? itu hak dia coy mau ciuman sama siapa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

win melihat ekspresi Nani seperti ingin menerkam manusia yang ia tatap

"samperin anjirr"

"lo lanjut aja maboknya gausah pikirin gue"

𝙱𝚁𝙾𝚃𝙷𝙴𝚁 [𝙳𝙴𝚆𝙽𝙰𝙽𝙸] 𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang