BROTHER - 9

698 51 3
                                    

di dalam pesawat dew dan Nani duduk bersebelahan. mereka berdua tidak ada yang berbicara, keadaan menjadi hening selama beberapa saat

"kalo ngantuk, tidur aja"

"hm"

"oh iya phi, ini kita berdua aja? atau ada pegawai kerja phi?"

"ada pegawai phi, cuma beda tempat duduk"

"ooh" Nani ber oh ria

"kenapa memangnya na?"

"gapapa, nanya aja"

"oh iya temen kamu udah baikan?"

"brightwin udah, mereka mah ga bisa lepas"

"kayak kita dulu ya?"

"ngga sih"

"hahaha, dasar"

"phi, kamu ga cape?"

"cape? ngga sih. phi udah biasa kerja"

"bukan itu"

"terus apa?"

"phi, aku udah gede. masa iya aku ga ngerti kamu masih ngejar aku kan sampe sekarang? kamu ga cape?"

"ohh, ngga kok. selama kamu ada di sisi phi dan baik baik aja, phi ga akan cape"

"maaf ya phi"

"kenapa minta maaf sih? seandainya kamu milih orang lain, itu hak kamu. perasaan phi bukan tanggungjawab kamu, dari awal phi udah tau resikonya cuma daripada nyesel ga nyoba kan?"

"sebenernya kalo aku mau egois, aku bakal terima kamu. tapi dengan keadaan keluarga, dan ekonomi aku yang ga bisa setara sama kamu. aku ga mau kamu dapat pasangan yang kayak aku" Nani berucap di dalam hatinya

"kenapa diem?" tanya dew

"ngga, aku cuma mikir. mending kamu nyari orang lain ga sih? yang lebih worth it buat kamu"

"kamu pikir kamu ga worth it buat aku?"

"ya gitu"

"kamu pernah tau aku udah nyoba sama orang lain berapa kali?"

"ngga"

"aku berkali-kali nyoba sama orang lain, tapi emang ga bisa kalo itu bukan kamu"

"kamu ga terbiasa aja phi"

"iya terserah kamu" ucap dew mengakhiri obrolannya

dew menghadapkan wajahnya berlawanan arah dengan posisi Nani. dia memejamkan mata meredakan emosionalnya

berbeda dengan Nani yang hanya menatap kearah depan dengan pikiran pikiran yang membuat isi kepalanya berisik

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

"Khun dew, saya pesankan kamar hotelnya dulu"

"tiga kamar ya"

"baik Khun"

"tiga buat siapa aja?"

"aku, kamu, sama asisten aku"

"dua aja, boros banget"

"iya pesen dua kamar aja" ucap dew pada asistennya

"baik Khun"

Nani mengaktifkan ponselnya lalu melihat chat dari beberapa temannya

"ga dibales chatnya?"

"ngga, males"

tidak lama panggilan thana muncul di layar ponsel Nani

𝙱𝚁𝙾𝚃𝙷𝙴𝚁 [𝙳𝙴𝚆𝙽𝙰𝙽𝙸] 𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang