Awake

4.7K 65 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy Reading 😚

Rumah sakit adalah tempat yang paling Soonyoung benci, karena disanalah ia melihat sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.  Tapi hari-hari nya di rumah sakit tak se suram bayangan nya karena ada sosok yang menarik perhatian nya. Bocah lelaki yang seumuran dengan nya, entah dia sakit apa. Dia nampak terlihat baik baik saja, dia sangat suka menyanyi dan menghabiskan makanan rumah sakit yang menurut Soonyoung sama sekali tak enak.

Soonyoung mengalami kecelakaan karena nekat belajar mengendarai sepeda motor tanpa sepengetahuan ayah nya.  Dia baru kelas tiga sekolah menengah pertama, maka dari itu sang ayah melarang nya tapi Soonyoung bandel dan akhirnya kaki nya cedera serius. Sekarang saja dia harus pake kursi roda jika untuk sekedar keluar mencari udara segar. Sosok mungil dengan setitik mole di bawah mata kirinya, berkulit putih pucat selalu menemani nya.

"Jihoon kenapa kau sekarang pakai baju biasa ?  Kau bukan lagi pasien disini ? "

"Bukan, aku sudah sembuh jadi Soonyoung harus cepat sembuh juga supaya sekolah lagi "

"Sekarang aku lebih suka berada di rumah sakit, pelajaran sekolah membuat kepala ku pusing "

"Bukan kah Soonyoung bilang tidak suka rumah sakit?"

"Dulu, tapi semenjak aku bertemu dengan mu, aku suka berada di rumah sakit " Soonyoung memegang tangan Jihoon dan tak sengaja melihat ada jejak merah di pergelangan tangan nya. Jihoon langsung membetulkan lengan baju nya, menutupi jejak merah itu.

"Kenapa tangan mu merah ? Aku ingin liat Jihoon "

"Ah bukan apa-apa Soonyoung, bagaimana jika  sekarang kau belajar berjalan, ayo aku bantu berdiri " sahut Jihoon mencoba membantu mengangkat tubuh Soonyoung dari kursi roda. Perlahan lahan Soonyoung melangkah kan kaki nya.  Berawal dari hari itu Soonyoung sering belajar jalan dan akhir nya dinyatakan sembuh oleh dokter. Soonyoung senang bukan main ketika dokter bilang bahwa sudah boleh pulang, namun Jihoon yang dia tunggu tak ikut datang menjemput nya. Jihoon mendadak hilang bagaikan di telan bumi, padahal dia sudah cerita pada ayah nya kalau dia punya teman di rumah sakit yang membuat dia semangat melewati hari-hari nya.  Sang ayah bahkan meminta Soonyoung agar Jihoon datang kerumah mereka untuk makan malam.  Tapi Jihoon benar benar seolah lenyap tanpa jejak, bahkan sampai satu tahun berlalu Soonyoung tak juga menemukan jejak keberadaan Jihoon.
















Soonyoung di landa stress berat ketika sang ayah bilang keinginan nya untuk menikah lagi. Soonyoung tak ingin ibu tiri, tak ingin posisi ibu nya di ganti kan oleh wanita lain.  Sebagai bentuk protes nya Soonyoung lantas membolos sekolah. Dia  mengikuti anak berandalan di sekolah nya mengunjugi sebuah bar yang diam-diam di buka untuk anak anak di bawah umur. Di bar itu bahkan sudah banyak jalang di bawah umur, begitu masuk mata Soonyoung terbelalak melihat sosok yang selama ini ia cari sedang di cekoki alkohol oleh tiga remaja. Tubuh nya bahkan telanjang, tiga remaja itu menjamah tubuh Jihoon bersamaan.  Melihat hal itu Soonyoung naik pitam, tanpa pikir panjang dia mengambil satu botol Soju lalu dia pecah kan, dia lantas berjalan kearah di mana Jihoon sedang di lecehkan.

Nunu Nana Ena 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang