The Crown

6.3K 103 5
                                    

Warning ‼️• fantasy•historical•mpreg •major character death • old Soonyoung• young Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Warning ‼️
• fantasy
•historical
•mpreg
•major character death
• old Soonyoung
• young Jihoon



Happy Reading 😚

Sang putra mahkota sudah di kutuk sejak dia masih dalam kandungan, itu kutukan dari seorang rakyat jelata. Kala itu, Sang Raja dan sang Ratu tengah berjalan-jalan di luar istana. Semua rakyat begitu gembira menyambut kedatangan Sang Raja dan Sang Ratu, semua rakyat memberikan hormat. Namun ketika melewati jalanan, mata sang Ratu tertuju pada bocah dengan pakaian sangat dekil, dia tak memberikan hormat seperti yang lain di berdiri menatap kereta kuda yang di tumpangi Sang Raja dan dan Sang Ratu dengan sebuah apel merah di tangannya. Entah mengapa apel itu nampak begitu menggiurkan hingga sang Ratu berbisik pada sang Raja bahwa dia menginginkan apel tersebut. Sang Raja berkata bahwa di istana nanti sang Ratu bisa mendapatkan apel seperti itu dengan jumlah yang banyak tapi sang Ratu tetap ingin apel dari bocah itu. Sang Raja lantas memerintahkan semua pengawalnya untuk berhenti, dia turun dari kereta kuda dan menghampiri bocah tersebut.

"Nak, bolehkah aku meminta apel mu dan menggantinya dengan sejumlah uang logam?"

Sang ibu dari bocah tersebut menyentuh kaki bocah itu tersebut sejak tadi agar memberi hormat pada sang Raja.

"Tidak mau "

Sang Raja tersenyum, dia lantas mengambil uang logam dari saku nya lalu dia berikan pada sang ibu uang logam tersebut. Sang ibu membujuk bocah tersebut agar mau memberikan apel nya pada sang Raja tapi bocah itu tidak mau. Sang ibu tak tega melihat putranya menangis lantas dia mengembalikan yang logam pada sang Raja.

"Maafkan hamba paduka Raja, tapi putra hamba tidak mau menukarkan apel tersebut"

Sang Raja tidak bisa memaksa, biarlah nanti dia membujuk sang Ratu untuk mencari apel yang lain. Dia berbalik berjalan menuju kereta tapi seorang wanita berbadan tambun berlari kearahnya sambil membawakan apel, ya dia merampas apel bocah itu dan sekarang meminta uang logam dari sang Raja. Wanita itu mengabaikan tangisan bocah pemilik apel tersebut, buah apel sudah di tangan lantas dia berikan pada sang Ratu.
Sang Ratu begitu gembira, meskipun dia mendengar tangisan sang bocah yang berteriak minta apel itu di kembalikan. Sang Ratu tetap memakan apel tersebut, hanya satu gigitan kemudian dia melemparkan nya pada bocah yang sedang menangis itu sambil tersenyum meremehkan. Sakit hati bukan main sang ibu dari bocah itu rasakan, bagaimana bisa negara ini memiliki seorang Ratu yang tidak punya perasaan seperti itu.

"Yang mulia! Ratu mu sangat tidak berperasaan, kelak saat bayi mu lahir dia akan menjadi aib yang bisa menggulingkan Tahta mu yang mulia !" Teriak ibu dari sang bocah, hal itu memicu kemarahan rakyat lain dan langsung mengepung sang ibu dan bocah. Mereka memukul dan menjambak mereka berdua, sedangkan Raja dan Ratu pergi meninggalkan lokasi tanpa peduli dengan apa yang wanita tua dan bocah itu alami.

Di malam jelang kelahiran sang putra mahkota, peramal istana berujar bahwa sebentar lagi Sang Ratu akan melahirkan seorang putra namun berjiwa perempuan. Sang Raja tak terlalu memusingkan ucapan sang peramal, saat dia mendengar bahwa yang akan lahir adalah seorang putra dia sudah sangat gembira. Tangis bayi pecah, putra nya sudah lahir kedunia dia segera masuk ke ruangan sang Ratu dan mengendong bayi yang berlumuran darah.

Nunu Nana Ena 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang