"Haah capekkkk banget, baru juga datang udah jadi babu aja"sambil mengipas-ngipasin mukanya
Tiba-tiba, mereka tersenyum dengan ekspresi yang misterius dan saling bertukar pandang, seolah sedang saling berkomunikasi secara diam-diam.
"Gas aja gue mah" ucap Ana sambil ikut tersenyum dengan senyum setan.
Tanpa suara, mereka meninggalkan pesantren dengan langkah hati-hati.
Mereka berdua adalah sepupuan, beda beberapa bulan saja.
Nama pertama adalah REYNA ANDRIANI WIJAYAatau sering disapa Ana.
Dia selalu bilang dirinya kakak soalnya dia lebih tua 6 bulan dari sepupunya itu.
yang kedua bernama VIRA NANDIYA SANJAYA atau sering disapa Vira.
Adek sepupuan, tapi dia gak pernah merasa adik karena cuman beda 6 bulan doang katanya.
...
Perjalanan yang tidak begitu jauh dan selamat
Mereka sudah sampai ditempat tujuan yaitu rumah kakeknya.
Nama kakeknya adalah MUHAMMAD SYAM atau sering disebut ustaz Syam.
"ASSALAMMUALAIKUM! KAKEK! "ujar Ana sambil lelingak lelinguk mencari sang kakek
"CUCU CUCUMU DATANG NIH!"
ujar Vira tak kalah cempreng"Sepertinya kakek gak ada dirumah deh,gas aja yuk masuk" ujar Ana memasuki rumah sang kakek
"Yuhu! gas! "ujar Vira
Keduanya lalu menuju dapur untuk minum
"Cok gue males kesana lagi, mending kita nonton aja yuk" ujar Ana
"Yuk" sambil mengangguk mengikuti Ana
Mereka lalu menuju ruang tamu sambil menyalakan tv dan berbaring disofa
Tiba tiba kakek masuk keruang tamu "Eh kalian gak ikut gotong royong?" tanyanya
"Udah selesai kek" ujar Ana sambil tersenyum kesepupunya.
Bohong? pasti lah, orang mereka kabur tadi.
Tapi apa peduli mereka?
Jelas tidak peduli sekali
...
Beberapa saat kemudian mereka merasa bosan menonton
"Cok kayaknya udah selesai deh, yuk la nanti ketinggalan pelajaran kita" Ana memberi saran dan beranjak pergi ke pesantren kembali
"Yok la! dari pada kena hukuman, apalagi uteh yang ngajar"sambil berkedik ngeri mengikuti langkah Ana
...
Mereka berdua kini berada di depan pesantren, berusaha untuk tidak terlihat oleh siapapun.
"Sstt, pelan-pelan, nanti ketauan," bisik Ana kepada Vira dengan khawatir.
"Kamu juga udah pelan-pelan kok! Yang tadi kan kamu yang ngomong," balas Vira sambil menyalahkan Ana karena tak mau disalahkan.
Tiba-tiba, dari arah belakang, terdengar suara, "Hmmm, dari mana kalian?" ujar seseorang.
Ana merasa khawatir bahwa mereka akan ketahuan dan mungkin dihukum.
Sementara itu, Vira juga merasa cemas dengan situasi ini.
Aduh pake ketauan lagi pasti dihukum nih,gawat! gawat! Pikir Ana.
Aduh, pasti ini mah pikir Vira
Keduanya mencoba menabah diri lalu berbalik badan berbalik badan untuk melihat pemilik suara tersebut.
"Kalian berdua dari mana?" tanya seorang pria di samping mereka.
Dengan agak takut, Vira menjawab, "Kami dari rumah kakek, mengambil parang, gus"ujarnya sok benar
"Terus kami akan mengembalikannya lagi."ujar ana melanjutkan
Mereka kemudian diperkenalkan kepada dua gus, anak pemilik pesantren dan kakak senior di sana.
Nama pertama adalah Muhammad Al Arivin Yusuf atau sering disapa Gus Arivin, sedangkan yang kedua adalah Muhammad Al Nafrey Yusuf atau sering disapa Gus Alnaf.
"Bohong!! Tadi saya melihat kalian kabur saat kerja bakti," ujar salah satu dari dua gus tersebut.
"Kami tungguin kalian berjam-jam dan kalian tidak balik-balik juga. Itukah yang cuma mengembalikan parang?" ujar Gus Alnaf menambah.
"Tapi Gus-" ujar Ana.
"Tidak ada 'tapi'. Sekarang ikut kami," potong Gus Alnaf.
Sambil berdecak tak suka, keduanya mengikuti dua Gus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
dua wanita dan suami gusnya
Teen Fictionkarena akun ku yang satu lagi ilang,@rorocantik hilang jadi kita pindah akun ini dulu ya Guys, terimakasih 😘🥰🥰🥰🥰