42.kangen!siapa?

8 1 7
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak ya, guys. Biar semangat buat ceritanya. Jangan lupa komen, vote, dan follow.
.
.
.
.
.
.
.

Kini sudah sekitar 2 minggu keduanya di desa ini. Seperti biasa, mereka pergi ke sawah jika pekerjaan mereka sudah selesai.

"Cok, lu kangen seseorang ga, atau lebih tepatnya, lu kangen mereka?" tanya Ana sambil tersenyum sendu.

"Gak tau, sepertinya iya. Tapi lu tau ga siapa mereka?" tanya balik Vira.

"Kalau gue tau gue gak nanya  ke lo,nyet" ujar Ana yang masih asik memandang anak-anak yang sedang bermain.

"Ya juga sih. Tapi lu ga penasaran siapa?" tanya Vira lagi.

"Penasaran sih. Tapi gimana lagi, belum saatnya kita tau mereka,"ujar Ana bijak.

"Tumben lu begitu. Kesambet?"tanya Vira menaikkan satu alisnya

"Lu ya, ah males debat sama lu. No faedah" ujar Ana santai

"Lih, sok banget lu," ujar Vira memandang Ana sinis.

Keduanya lalu terdiam beberapa saat.

Tiba-tiba ada seorang bocah menghampiri mereka berdua.

"Kak, main yuk," ujarnya sambil mengambil bola yang tergeletak tak jauh dari tempat keduanya duduk.

"Yuk, Cok, itung-itung mengenang masa kecil,"ujar Ana sudah berdiri.

Vira tidak membantah, dia ikut berdiri dan mengikuti bocah tersebut kembali ke lapangan.

Keduanya tertawa bahagia, sangat menikmati permainan.

Setelah kurang lebih setengah jam, bocah-bocah tersebut mengajak mengambil jambu warga sekitaran sawah. Keduanya meminta izin dulu kepada tuannya

(gak boleh lo mencuri, dosa.)

Setelah menikmati jambu-jambu yang ranum, mereka berjalan menyusu sawah. Bocah-bocah tersebut menceritakan berbagai hal tentang sawah.

Lalu mereka berinisiatif mencari ikan atau belut.

Walaupun agak-agak geli, keduanya berhasil.

...

Setelah capek bermain keduanya berinisiatif berkenalan dengan bocah bocah ini.

"Dek, nama kamu siapa?" ujar Ana sambil tersenyum ramah kepada seorang bocah yang berdiri di dekatnya.

"Nama aku Ucup, kak," ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang gatal.

"Senang bertemu denganmu, Ucup. Kamu yang paling tinggi di antara teman-temanmu ya?"

"Iya, kak. Aku memang yang paling tinggi!" jawab Ucup dengan bangga.

"Kalau disebelahnya?"ujar ana menambah

"Aku Asep, kak," ujarnya riang sambil melambaikan tangan.
"Hai, Asep. Senang bisa kenal denganmu."

Sekarang Vira yang bertanya kepada bocah lainnya

"Dek, nama kamu siapa?"

"Namaku Salim, kk," ujarnya sambil tersenyum jahil, matanya berbinar-binar.

"Kamu kelihatannya suka becanda, ya?
Senang bertemu denganmu, Salim."

(Lalu tiga anak lainnya memperkenalkan diri)

"Aku Ali, senang bisa bergabung dengan kalian."

"Halo, aku Bima. Kita pasti akan memiliki petualangan seru bersama!"

"Aku Jai. Mari kita menjelajahi dunia bersama-sama!"

Ana dan Vira juga memperkenalkan diri masing-masing.

Mereka berbagi cerita dan tertawa bersama.

Setelah puas bercerita, delapan orang tersebut memutuskan untuk pulang karena hari sudah tengah hari.

Waktu makan siang sudah tiba.

Mereka membawa hasil tangkapan mereka sambil berjalan pulang.

Semua merasa senang dan bersemangat setelah pertemuan yang menyenangkan ini.

...
Terimakasih jangan lupa vote dan komen ya guys 🤗🤗

dua wanita dan suami gusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang