Keesokan harinya perjalanan mereka masih berlanjut. Pegunungan yang mereka lihat entah kenapa terlihat semakin jauh. Rasanya mustahil mereka bisa sampai ke pegunungan itu. entah berapa hari juga mereka juga mereka melewati scorch. Meski demikian mereka tak pernah kehilangan harapan
Merasakan cuaca yang ekstrim di sekeliling mereka di siang hari matahari akan sangat terik seperti sedang membakar bumi dan di malam hari udara kan sangat dingin. Mereka sudah banyak kehabisan pasokan makanan maupun minuman. Bahkan raya sendiri yang menyediakan banyak minum harus habis karena juga kondisi gadis itu yang tak memungkinkan. Terlihat darah yang terus terusan keluar tak hentinya
"Kau berdarah, hidungmu"ucap Thomas yang menoleh ke belakang dan mendapati gadisnya sedang mengelap hidung nya yang berdarah
"Kau tak apa?"tanya Thomas dengan khawatir gadis itu hanya menganggu dan tersenyum kecil. kepalanya sudah sangat sakita tapi gadis itu Harus terus berjalan, seperti hari hari sebelumnya gadis itu terkadang ambruk karena pusing yang melanda kepala nya
"Kau mau ku gendong?lihat kondisi mu"tanya rhomas yang semakin khawatir, pria itu terus menggenggam tangan raya di sepanjang jalan
"Tidak Thomas, aku tak apa"gumam raya memastikan dan meyakinkan pemuda di samping nya gadis itu memegang pipi Thomas dan kembali berjalan. Thomas sudah bisa melihat wajah pucat gadisnya. Mereka sesekali juga tidur di tempat yang terbuka atau di alam bebas tanpa alas apapun
Seperti saat ini, kelompok Thomas terpaksa tidur di alam bebas tanpa alas apapun. Hanya beralaskan pasir dan beratapkan langit yang membentang luas. Mereka tak bisa menemukan barang atau apapu yang bisa di bakar
Raya masih saja menatap hamparan langit yang menurutnya indah sedangkan teman temanya sudah tertidur . Gadis itu masih tenggelam dalam mimpinya dia tak bisa menjemput mimpinya. Gadis itu mencernah setiap kejadian yang dia alami enta saat di labiri, di gedung itu lalu bertemu Thomas dan crank. Raya menoleh ke arah Thomas dan menikmati wajah itu yang kian tertidur ada rasa gadis itu ingin menggapai wajah thomas, ingin memeluk pria itu, dan mencium nya tapi entah kenapa dia tak bisa dia tak mengingat apa apa
Gadis itu menyengit tatkala melihat kumpulan awan yang membentuk aneh di kaki langit. Awan itu membentuk aneh dan membuat kesan mengerikan di mata gadis itu. Raya bangun menatap gumpalan angin tersebut. Thomas terbangun Tatkala melihat raya yang menatap cakrawala. Lantas pria itu menegakan badanya dan terduduk
"Ada apa raya?" Raya tak bergeming dengan suara Thomas gadis itu tetap menatap langit yang menurutnya aneh
Dari kejauhan Thomas seperti melihat sebuah lampu, dia mengucek matanya untuk memperjelas pengelihatannya. Cahayanya itu berasal dari sebuah bangunan. Thomas melompat saking kegirangannya dan mencoba membangunkan teman teman nya
"Bangun ayo bangun!"ucap Thomas membangun kan teman temannya, "aku melihatt sesuatu!"
"Apa?"semau orang lantas terbangun mendengar pekikan Thomas yang heboh
"Kau lihat itu?"ucap Thomas menunjuk cahaya di seberang sana
"Kita berhasil!"teriak mereka,mereka terlihat senang dan berdiri untuk kembali berjalan tapi tiba tiba suara guntur terdengar mengerikan dan petir menyambar di mana mana
"Oh gawat"gumam raya panik
"Lari! Semuanya lari!",teriak raya yang memberi peringatan kepada mereka, seketi semua berlari menghindari banyaknya kita yang menyambar mereka terus berlari sampai hampir di sampai pintu, namun tiba tiba petir menyambar tepat di sebelah Minho dan Thomas yang membuat mereka sempat terlempar ke udara
"Thomas! Minho!"teriak raya histeris Yang melihat dua temannya terkapar di tanah. Thomas masih berusaha bangun raya yang melihat Thomas segera pergi berlari tapi di tahan oleh Aris. Namun Minho yang terkena dampak petir paling besar tidak bergerak sama sekalih