Hari demi hari kondisi azelia membaik, setiap hari cakra menjenguknya, merawatnya dengan penuh kasih sayang, cakra juga memberikannya hadiah boneka beruang padanya, hadiah itu berhasil membuat azelia senang kini senyumannya kembali lagi, senyuman yang di rindukan oleh cakra
Cakra sangat merindukan senyuman manis azelia, semakin hari cakra semakin sayang padanya, ia ingin membahagiakan azelia dengan berbagai cara, ia ingin azelia terus tersenyum ia tidak suka azelia menangis ia sangat membenci itu
Tangannya mengelus rambut azelia dengan lembut dan hati-hati ia baru menyadari bahwa rambut azelia tidak lagi panjang, kini rambut azelia pendek yang membuat cakra penasaran kenapa rambut panjang azelia tiba-tiba menjadi pendek, apa azelia yang memotong rambutnya?
Cakra memberanikan diri untuk bertanya padanya "Ze, kenapa rambut lo pendek?" ia menelan ludahnya dengan susah payah
"Rambut aku di potong sama teman aku" jawab azelia dengan tenang, ia berusaha melupakan kejadian mengerikan itu
Seketika cakra mengepalkan tangannya ia menahan amarahnya, berani-beraninya temannya memotong rambut orang lain, cakra yakin sepertinya azelia di lakukan dengan kasar oleh Teman-temannya
"Ze!, lo di bully lagi?" tanya cakra secara spontan, dulu azelia memang pernah di bully sama kakak kelasnya
Azelia hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan cakra sama sekali, cakra langsung paham, ia yakin azelia pasti di bully dengan teman-temannya, ini membuatnya marah
"Ze, kalo ada apa apa bilang sama gua, gua bakal bantu lo" cakra menghela napas pelan, ia menahan amarahnya yang akan meledak kapan saja
"Nanti aku bakal nge-"
Dengan cepat cakra menyela ucapannya "Engga ze, lo ga ngerepotin gua sama sekali, gua ikhlas bantu lo, gua mau melindungi lo, gue mau jaga lo, kalo lo perlu bantuan bilang sama gua, gua selalu ada buat lo, ze" suaranya terdengar begitu serius
Azelia tersenyum "Makasih kak" tangannya terangkat untuk mengelus rambut cakra dengan pelan
Sentuhan azelia berhasil meredakan amarahnya, cakra kembali tersenyum, ia memeluk tubuh gadis itu dengan erat, perlahan air matanya mengalir, entah mengapa cakra menangis secara tiba-tiba
"Kak..." panggil azelia ia mendengar suara isak tangis, tangannya mengelus punggung pria itu dengan lembut dan penuh kasih sayang
"Ze, gue cinta sama lo, kali ini gue serius" bisik cakra dengan suara lembutnya, ia menangis diam diam, menyembunyikan tangisannya namun itu percuma saja azelia sudah mengetahuinya
Cakra melepaskan pelukannya "Ze, kita mulai dari awal ya?" tanyanya, cakra mengharapkan azelia mengatakan 'ya' padanya, tapi jika ia di tolak, cakra hanya bisa pasrah dengan jawaban azelia
Azelia cukup terkejut dengan apa yang cakra katakan "kak, kakak ga bercanda?" tanyanya memastikan
Dengan cepat cakra menggelengkan kepalanya "Gue serius, ze, lo mau nerima gue lagi?" detak jantungnya berdegup dengan kencang, ia benar-benar gugup
Azelia masih ragu-ragu dengan jawabannya 'iya atau tidak' disisi lain azelia merindukan sosok cakra yang selalu ada di sampingnya. Azelia menarik napasnya dalam-dalam sebelum ia menjawab pertanyaan cakra
"Aku mau, kita mulai dari awal ya kak" ujarnya dengan senyuman tulus yang terpampang jelas di wajahnya
Cakra terkejut tidak menyangka azelia akan menerimanya kembali "Makasih ze" cakra memeluk tubuh gadis itu
Ia menangis karena bahagia, azelia menerimanya kembali sebagai pacarnya, kali ini cakra akan serius dengan hubungannya, ia tidak akan main-main seperti sebelumnya, cakra benar-benar menyesal atas perbuatannya yang dulu
Cakra melepaskan pelukannya ia mendekatkan bibirnya pada bibir azelia sehingga bibir mereka bersentuhan
Cup
Cakra mengecup bibir azelia dengan lembut, kecupan yang tiba-tiba itu berhasil membuat azelia terkejut, ia tidak mengharapkan ini terjadi pada dirinya
Tangan kekar milik cakra menangkup pipi azelia "Gue cinta sama lo" ucapnya tepat di depan wajah azelia yang masih terkejut
GIMANA GIMANAA PENASARAN SAMA KELANJUTANNYA?? TUNGGU AKU UPDATE lagi ya.... Bubay!! Makasih udah baca, jangan bosen sama ceritanya yak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Azelia Rosaline [On Going]
Teen FictionKehidupan yang selalu di penuhi dengan trauma, kesedihan, kekecewaan, rasa sakit yang selalu di pendam,berusaha untuk kuat,jika di tanya "kamu baik baik saja?" dia menjawab "aku baik baik saja" sambil tersenyum di balik kata "BAIK BAIK SAJA" itu seb...