7. Si Kembar

569 38 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selesainya
Jevian, Renan dan Harsa segera menyimpan uang tersebut untuk besok segera membayarkan uang semesterannya.

Kemudian, Marka memanggil seluruh adiknya untuk segera ke ruang makan dan menikmati hidangan makan malamnya yang telah di masak oleh Marka dan di bantu oleh Jevian.

Setelah kumpul, mereka segera menyantap makanan tersebut. Suasana hening, namun tak kunjung lama Jeinen memecahkan keheningan tersebut.

"Bang Renan, bang Vian sama bang Harsa kok matanya pada sembeb sih" Tanya Jeinen

Mereka bertiga reflek memegang matanya.

"eh iya ya" Harsa

"Abis nangis bang?" Cavan

"Iya sih, tadi abis nonton film sedih di kamar bang vian" Renan

"Kok gak ngajak-ngajak aku sama Cavan sihh, gak asik ahh" Jeinen

"dih bocah, yang ada kamu gak ngerasa feelnya karna gak nonton dari awal" Harsa

"Spill judulnya bang" Jeinen

"Gak gak, fokus belajar aja dulu.. gak usah maraton film ampe malem" Jevian

Marka dan Jevan yang mendengarnya hanya senyum, bisa-bisanya mereka membohongi adeknya itu dengan alasan abis nonton film padahal abis nangis terharu.

"Udah makan dulu, ngobrol nya lanjut nanti aja" Marka

"Iya bang" Jeinen

Mereka melanjutkan makan malamnya itu. Setelah selesai mereka masih kumpul di ruang makan.

"Bang ar" Jeinen

"Manggil siapa lu cil, gua? " Harsa

"Kepedean, bukan lu bang tapi bang marka" Jeinen

"Yeuu lagi manggil ar ar doang, nama gue juga bisa di panggil ar" Harsa

AIRLANGGA {DREAM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang