19. Isi surat

381 33 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat di pertengahan makan.

"Abang.. " Panggil jeinen

Semua menoleh

"Hehehe kok semua nengok ke jei sih" Jeinen

"lu tadi manggil abang, ya kita ngerasa abang lu jadi nengok semua" Harsa

"Hehehe maaf ya" Jeinen

"Hehe hehe mulu, manggil siapa lu?" Renan

"Ga jadi deh, nanti aja pas selesai makan" Jeinen

Lalu mereka melanjutkan makannya.

Akhirnya makan malam pun selesai dan seperti biasa membagi tugas untuk bagian mencuci piring.

"Bang, biar jei aja ya yang cuci piringnya" Jeinen

Jevian yang ingin mencuci piring itu sedikit kaget mendengar ucapan jeinen.

"Hah? tumben" Jevian

"Hehehe gapapa bang, sekali-kali jei bantu ya" Jeinen

Tanpa berfikir panjang jevian menyerahkan pekerjaan itu kepada jeinen dan ia pun berjalan memasuki kamar.

Saat di kamar jevian mengambil ponsel dan terduduk di kasur. Tak lama Cavan pun masuk kedalam kamar.

"Bang.. " Cavan

"Iya" Sahut jevian

"Itu tumben banget jei mau cuci piring, biasanya selalu nolak kalo buat cuci piring" Cavan

Jevian menggelengkan kepala "ga tau abang juga, tiba-tiba manggil abang katanya mau gantiin cuci piring biar dia aja yang nyuci"

"ih kesambet apa tuh, Jangan-jangan lagi ada maunya lagi" Cavan

AIRLANGGA {DREAM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang