34. Jevian

268 32 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"

kakinya bang jevan cedera, jadi mau ga mau bang jevan harus bedrast beberapa hari" renan

"hadehh lagi dan lagi nyusahin orang rumah... " jeinen

"jeinen, bisa gausah berucap gitu ga? itu abang lu jei" Renan

"tapi terbukti kan kalau bang jevan terus yang nyusahin kitaa, kayanya dia doang deh yang hari hari bolak balik keluar masuk rumah sakit, ngabisin uang tau ga sihh.. buat repot ajaa" jawab jeinen ketus

"jeinen, diem atau abang turunin kamu disini?" renan

"ih jahatt, iya iyaa jeinen diem dehh" jeinen

"yang lebih jahat itu lo jei, abang sendiri lu bilang nyusahin.. coba lu yang di bilang gitu, sakit hati ga lo? lain kali kalo ngomong itu di pikirin dulu jei, jangan asal jeplak ajaa.. udah gede harusnya udah bisa memilah mana yang baik dan tidak nya" Renan

jeinen tak menjawab ucapan abangnya itu, dia hanya diam dan memandangi jalanan malam yang sedang mereka tempuh

untungnya saja jalanan malam itu sepi, setidaknya saat renan ngomel ngomel sendiri ga di lihat dan di dengar banyak orang yaa

"bang, laper.. mau makan" Jeinen

"nanti di rumah makan" Renan

"mau kesana bang" ucap jeinen sembari tanganya menunjuk ke sebuah tempat makan

"mahal jei, abang lagi ga bawa uang ini" Renan

"bohong pasti nih, ga mungkin keluar gini ga bawa uang" Jeinen

AIRLANGGA {DREAM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang