Part 23

59 14 0
                                    

"W-Way--nne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"W-Way--nne..."

Suara Jeonghan tercekat memanggil Waynne yang hampir beranjak dari sisinya setelah berhasil membawanya pergi dari Nybergsund ke sebuah kamar kecil yang sangat asing. Dengan kekuatan yang masih tersisa, ia mencoba menahan lengan Waynne, meminta perempuan itu kembali menghadapnya yang tengah terbaring tak berdaya di atas kasur.

"Kau di sini dulu, oke? Aku akan kembali ke Nybergsund untuk membant--"

"Kembalilah dengan selamat." Kata Jeonghan memotong omongan Waynne yang mencoba menenangkannya meski sirat wajahnya jelas menunjukkan kerisauan.

Waynne yang sempat terdiam, kaget dengan ucapan Jeonghan pun mengangguk. Ia menggulum bibir, mencoba tersenyum selama beberapa saat sebelum Jeonghan mencium tangannya dengan lembut. Sebuah aksi yang cukup mengherankan dan sukses membuat jantung Waynne berdegup tidak keruan. Perempuan itu tidak mengerti mengapa Jeonghan mencium tangannya, tetapi ia tidak menepis perlakuan pria itu pula.

"Aku akan menunggumu." Kata Jeonghan sukses membuat lutut Waynne lemas. Ada rasa takut dan haru tercampur menjadi satu dalam dada Waynne setelah mendengar ucapan Jeonghan tersebut. Sayangnya, Waynne tidak punya banyak waktu untuk meresapi perasaannya yang porak-poranda sehingga ia hanya bisa mengangguk dan melepas genggaman Jeonghan untuk membuka pintu kamar itu dan berteriak dengan kencang.

"AYAH! IBU! WAYLON!!"

"Waynne! Apa yang ka--"

"Tolong!!" Seru Waynne dengan tenggorokan tercekat, menunjuk Jeonghan yang berbaring lemas di atas kasur, yang membuat keluarganya terkesiap.

"Way--"

"Aku akan jelaskan, Yah." Potong Waynne lirih sebelum menghilang dari ruangan itu, bertelportasi tanpa aba-aba hingga Waylon dan kedua orangtuanya yang memorinya telah hilang, terkejut bukan main melihat fenomena itu.

"What the f*ck! What the hell is just happening!" Seru Waylon tak tertahankan ditatap Jeonghan yang sedikit ketakutan melihat keluarga Waynne yang kebingungan di depan kamar.

Ketiga orang itu tampak speechless sampai mereka tersadar akan kehadiran Jeonghan dsn memusatkan perhatian mereka kepada pria itu yang mencoba tersenyum ramah di tengah badannya yang sakit. Jeonghan juga berusaha menganggukkan kepala dengan sopan kepada kedua orangtua Waynne yang menatapnya dengan dua mata menyipit.

"A-aku bisa jelaskan... Bapak... Ibu..."

~~~

"So, fly boy? What did you actually got from your power?"

Bulu kuduk Vernon meremang mendengar pertanyaan retoris itu keluar dari mulut Declan yang sekarang tengah berjalan dengan langkah besar menghampirinya. Ia pun mencoba tenang walau jantungnya berdegup sangat kencang karena ketakutan dengan terbang mencapai plafon bangunan itu, berharap bisa keluar dan terbang lebih tinggi untuk menghindari Declan selama beberapa saat, sambil mencari ide untuk mengalahkan pria itu.

Fly High [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang