3 : :〻

3.2K 352 17
                                    

∘┈˃̶✾˂̶┈∘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∘┈˃̶✾˂̶┈∘

Brak

Pintu ruangan khusus milik Duke Rin terbuka lebar.

Pelakunya sudah pasti adalah aku, mwheeheherhrhehehe.

Semenjak Duchess memasuki kawasan pribadi milik Duke, para pengawal bertindak kejam untuk menghentikannya.

Toh, sebelumnya dia hanya putri Baron miskin di desa terpencil.

Meskipun para pengawal sudah kasar dalam menghadapi Duchess, mereka tetap saja kewalahan karena wanita itu sedang membawa pisau dapur di tangan kanannya!

"Hei, para bajingan. Menyentuh tubuhku sedikit saja pisau ini akan tertancap di jantung, loh?

Ekspresi jahat yang telah kulatih selama ini ternyata sangat berguna. Aku menaikkan dagu, kemudian menatap mereka remeh. "Kalian tidak ingin kehilangan pekerjaan, kan?"

Mereka meneguk ludah kasar. Duke Rin memang menyeramkan, namun setelah berhadapan dengan Duchess, ternyata mereka salah.

Duke <<< Duchess.

"Sekarang cepatlah enyah sebelum aku marah!"

Mereka sadar bahwa ucapan tadi bukanlah sekedar bualan semata. Para pengawal sudah mendengar berita aksi bunuh diri yang telah Duchess-nya lakukan. Sudah jelas resiko yang diambil pasti tidak sesuai dengan bayaran nyawa mereka

Maka dari itu tidak ada yang berani mendekat. Aku berjalan memasuki ruangan dan berdiri tepat di hadapan sang penguasa wilayah Timur. "Mohon maaf atas kelancangannya Duke Rin."

Terlihat para pengawal memasang wajah bersalah dan menundukkan kepala tatkala melihat wajah datar milik Duke Rin. Perasaan takut menjalar ke tubuh mereka, "Maafkan kami tuan Duke, kami sudah berusaha semaksimal mungkin."

Bachira yang berada di situ menahan tawa atas perilaku Duchess-nya.

Itoshi Rin menghela napas kasar. Kemudian tangannya menyanggah pipi, "Katakan."

"Ya?"

Kedua alis Duke mengerut, penampakan istrinya saat ini persis seperti gelandangan di perempatan gang. Pakaian macam apa itu? Dia terlihat seperti kucing jalanan yang hendak merampok raja hutan.

Pakaian jelek yang dipakai oleh istrinya pasti ia pinjam dari pelayan, meskipun rambutnya acak-acakan dan tanpa riasan sedikitpun, dia tetap terlihat seperti bangsawan berkelas.

"Perlu aku ulangi?" Tukas Duke Rin menatap tajam.

"Oh!"

Sialan, gara-gara Duke Rin menatapku dari atas hingga bawah aku jadi salting tidak karuan. Bagaimana pun visualnya memang sangat mematikan.

Tubuhku membungkuk untuk mengucapkan salam, "Terima kasih atas perhatiannya, Duke,"

"Saya kemari untuk meminta izin."

JADI ISTRI DUKE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang