39 : :〻

1.4K 208 43
                                    

Buliran salju di atas tanah menjadikan musuh terbesar para ksatria saat akan berlatih. Sekujur kaki mereka terbujur kaku dan kesusahan bergerak akibat salju padat yang bertaburan di mana-mana.

Keadaan tersebut adalah suatu tantangan.
Bagi mereka yang tak bisa melewati, maka gelar ksatria tersebut perlu diragukan.

Lapangan berlatih membentang luas, ditutupi sebagian salju putih. Para ksatria di bawah kepemimpinan Rin tengah berlatih pedang.

Sebagai tradisi turun temurun di Kekaisaran, setiap ksatria harus melawan pimpinannya untuk mengukur seberapa hebat kemampuan mereka. Kini, para ksatria mulai maju satu persatu menghadapi Itoshi Rin, sebagai Duke dari Timur.

String

"Perhatikan langkahmu, jangan membuang banyak pergerakan," Peringat Rin memajukan kaki dan mengacungkan pedang.

"Baik."

"Jangan sampai lengah."

String
Trang

"Selanjutnya!"

Kedua alis Rin menukik kesal. Entah kenapa saat melihat wajah Jonathan, emosi di dalam dirinya tiba-tiba meluap. Terlebih wajah yang sangat ramah dan gampang tertawa itu membuat Rin merasa waspada, sebenarnya dia takut istrinya dibawa oleh pria berbadan besar dengan kulit eksotis ini.

"Tuan Duke? Saya maju—"

Strang
Trak
Sringg

Bunyi pedang yang saling bergesekan menimbulkan percikan mengerikan. Pergerakan Rin yang sangat stabil dan menganggap Jonathan sebagai musuhnya, benar-benar membuat lelaki bertubuh besar itu kewalahan.

Sedari tadi Jonathan hanya menangkis tanpa diberi kesempatan untuk menyerang. Sepertinya suasana hati Rin sedang tidak bagus, tapi sebelumnya dia baik-baik saja.

Apa salahku? Batin Jonathan menangis di dalam hati.

Ia bahkan tak diberi waktu untuk bernapas, sebelum akhirnya Rin menjatuhkan tubuh Jonathan dan membuatnya bertekuk lutut di bawahnya.

"Bendera putih! Saya sudah tidak kuattt." Teriak Jonathan menyatukan tangan.

Rin mengacungkan pedang tepat di leher Jonathan.
"Perbaiki cara berpedangmu jika tak ingin kehilangan kepala." Desis Rin pelan.

Jonathan menganggukkan kepala beberapa kali. Padahal kemampuan ksatria yang sebelumnya tidak sebaik dirinya, tapi mengapa harus ia yang kena?

Apakah ini kutukan kalau dia harus menikah agar kemampuan berpedangnya meningkat?

"Jonathan? Kau baik-baik saja?"

Suara ini?!

Jonathan refleks langsung berdiri, mengusap celana bagian belakangnya seraya mengangguk malu-malu. Suara lembut yang mendominasi situasi tadi sudah jelas adalah Duchess 'Tanpa nama. Wanita yang menjadi seorang Duchess sekaligus orang yang sangat ingin dijaga oleh Jonathan.

"Apa yang membawa Duchess kemari?" Tanya Jonathan tersenyum cerah.

"Aku? Aku ingin bertemu dengan—"

"Jangan dekat-dekat!" Rin menarik tubuh istrinya untuk didekap.

Wajah Jonathan yang awalnya berseri-seri seketika langsung datar. Lihatlah wajah Rin, persis seperti anak kecil yang tidak mau berbagi mainan.

"Saya hanya—"

"Kenapa kesini?" Tanya Rin menatap teduh istrinya.

"Mmm, aku ingin berterima kasih, berkat dirimu tubuhku sudah lebih baik."

JADI ISTRI DUKE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang