13 : :〻

2K 226 41
                                    

n : wajib baca sambil nyetel lagu
Can't help falling in love
∘┈˃̶✾˂̶┈∘

Terteguknya wine mahal mengawali langkah para bangsawan memulai pesta topeng. Beberapa dari mereka mulai saling menyapa, berdekatan, kemudian mengupas isu terbaru.

"Hmp! Suasana yang membosankan."

Ciri khas untuk mengenali satu sama lain terbilang cukup mudah. Kenalilah lewat gerak-gerik tubuh, rambut, dan warna bola mata.

Selain itu, posisi berdiri yang berdampingan juga membuktikan seberapa hebat kekuasaan yang telah diperolehnya.

Layaknya Duke dari Timur.

Itoshi Rin, lahir dari keluarga paling berpengaruh di kekaisaran. Tidak hanya mengandalkan intuisi keluarga, Itoshi Rin juga mampu mengembangkan bakat yang dia miliki sendiri. Buktinya, ia mampu menyatukan daerah kawasan di luar kendali kekaisaran lewat perang maupun perbincangan.

"Kalian lihat? Duke Rin bersampingan dengan Permaisuri."

"Ini adalah momen yang tidak bisa kita lewatkan!"

"Benar! Ah, andai saja Duke Rin belum menikah. Aku pasti sudah membawakan anak gadisku yang cantik jelita."

BYURR

"Countess Evelyn!"

Semua tatapan menuju sumber suara. Guyuran wine merah yang pekat dan mahal tersebut membasahi gaun indah berwarna hijau muda milik Countess Evelyn.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Aku bersedekap dada. Keinginan untuk memotong lidah wanita jelek di depanku ini terlampau jauh. Andai kata ini bukanlah pesta melainkan medan perang, sudah kutebas wajah yang angkuh dan pasaran itu.

Dan sepertinya, dia masih belum mengetahui siapa orang dibalik topeng yang dikenakan.

"Wah, wah. Seseorang baru saja berteriak padaku." Aku bersiul sembari tergelak bebas.

Posisiku adalah sebagai penjahat. Penjahat utama yang akan mati mengenaskan karena dibunuh oleh suaminya dan diberikan pada anjing liar.

Sambil menunggu kematian, bukankah aku harus berulah sebanyak mungkin agar mati secara terhormat? Tentu saja tidak.

Itu kulakukan karena suatu alasan. Nantinya, Countess Evelyn adalah salah satu dari tokoh yang memiliki mulut lamis dan pengadu domba terbaik di kekaisaran. Aku bisa mati mengenaskan itu semua berkat campur tangan wanita jelek ini.

"Huft.... Countess, sayang sekali aku harus mengutarakan pendapatku," Aku mendesah kasar. Kemudian, kutatap tajam bola mata abu-abu miliknya. "Gadis yang kau maksud cantik jelita, bukankah sudah bersuami dua?"

Seketika suasana pesta beralih menjadi kericuhan. Di sini, lidah sama tajamnya dengan belati.

Jika kau tidak berhati-hati, belati akan menusuk sampai mati.

Aku tersenyum kecil, "Jadi Countess Evelyn, sanggahan apa yang akan kau berikan?"

Di mana ada api, di situ ada minyak tanah. Sepintas, ini menjadi peluang besar bagi para bangsawan untuk memanfaatkan momen selagi mengenakan topeng dan tidak mempertontonkan identitas secara langsung. Mereka yang tidak suka pada Countess Evelyn, akan langsung menunjukkan taringnya.

JADI ISTRI DUKE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang